Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia di Antara Kepungan Negara-Negara Persemakmuran!

15 Juli 2015   11:01 Diperbarui: 15 Juli 2015   11:01 3372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika kita bicara bahaya sentrifugal (ancaman dari luar) terhadap keutuhan NKRI, maka kita harus memandangnya secara holistik dan komprehensif. Banyak sekali potensi ancaman, salah satunya yang tak boleh juga kita abaikan adalah keberadaan negara-negara Persemakmuran (Commonwealth) yang mengepung Nusantara.

Australia, Malaysia, Singapura, dan Papua Nugini adalah salah empat negara-negara anggota Persemakmuran yang mengepung Indonesia. Dan Indonesia bukan tanpa masalah dengan mereka. Dengan Malaysia, soal Sipadan-Ligitan, Ambalat, teranyar Sebatik. Dengan Singapura, soal pulau Nipah, reklamasi bandara Changi yang merubah batas wilayah, soal koruptor Indonesia memarkir dana di Singapura.

Lalu ada Australia, tanpa saya sebut detil saja Anda semua pasti hapal berbagai masalah yang membelit kita dengan Negeri Kangguru. Lalu ada Papua Nugini, teranyar mereka melalui Melanesia Spearhead Group (MSG) turut mendukung pengakuan Negara Federasi Papua Barat.

Bayangkan saja jika…

Dalam suatu waktu eskalasi ketegangan hubungan dengan salah satu atau bahkan lebih dari dua negara Persemakmuran meningkat, Inggris di empunya Persemakmuran tidak akan tinggal diam. FYI, Persemakmuran adalah organisasi yang anggotanya adalah negara-negara dan kerajaan-kerajaan bekas jajahan Inggris. Saat ini anggota sebanyak 53 negara/kerajaan dan diketuai oleh Ratu Elizabeth II.

Sebagai sebuah organisasi, tentunya mereka (negara-negara Persemakmuran) diikat oleh satu kepentingan yang sama. Bahkan ada kesepakatan tak tertulis yang menyatakan bahwa di antara negara anggota Persemakmuran akan saling membantu jika berperang. Kita sendiri pernah mengalami bagaimana Malaysia dibantu Inggris dan Australia saat berkonfrontasi dengan Indonesia di era 60an.

Ini adalah potensi ancaman. Tidak boleh dipandang enteng. Demikian seperti diamini oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmanto. Kata Gatot, Indonesia dikelilingi oleh negara yang terikat dengan perjanjian Negara-Negara Persemakmuran. Menurut sejarah, ada tiga negara itu yang pernah memiliki hubungan kurang harmonis dengan Indonesia, yakni Malaysia, Singapura, dan Australia.

Berebut SDA

Motif terkuat di balik potensi konflik dengan negara-negara Persemakmuran dan juga negara-negara asing lain, menurut Gatot, adalah perebutan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. "Ini sudah diingatkan lama sejak oleh Presiden RI Pertama Soekarno, bahwa kekayaan alam Indonesia di suatu saat nanti akan membuat iri negara lain di dunia. Presiden Jokowi juga sudah mengingatkan, kaya sumber alam justru bisa jadi sumber petaka buat Indonesia," jelasnya.

Semua keadaan itu harus dihadapi Indonesia bersama dengan ancaman nontradisional di dunia dalam wujud perkembangan teknologi dunia maya. Kata Gatot, terkesan memang masalah sumber daya alam tak ada kaitannya dengan TNI.

"Namun bila diamati, sesungguhnya (SDA) jadi sumber potensi konflik masa depan yang harus jadi perhatian. Konflik itu akan sangat mungkin terjadi sehingga perlu diantisipasi. Kalau kita lengah dan tak peduli, maka ini akan jadi ancaman berat," tandas Gatot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun