Ketika hidup flat, datar, tawar dan tanpa rasa
Kebiasaan yang monotone
Aku kehilangan sayapku untuk terbang, menjelajah tanpa arah
Angin menjelaskan tentang tujuan
Mimpi menjelaskan indahnya cita dalam bingkai bunga tidur
Terpelanting dari kotak kesenyamanan
Batas keseragaman terlihat mapan
Ketika mendapati sayapku yang hilang, ketika itu pula titian semangat mulai membangunkan
Aku butuh api, aku butuh api
Api yang bisa membakar gunung es dan pekatnya hawa dingin
Hingga menjadi kobaran yang tak kunjung padam
Aku ingin api itu abadi, menjadi semangat untuk menapaki mimpi
Meski melangkahkan kaki diatas ribuan batu terjal
Aku yakin api semangatakan terus membakarku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H