Mohon tunggu...
Muhammad Andru Herwansyah
Muhammad Andru Herwansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis seputar otomotif

saya tertarik dengan dunia otomotif dari sejarah, masa kini, dan masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menakar Dampak Gerakan Boikot Merek Mobil

13 November 2023   04:15 Diperbarui: 13 November 2023   04:15 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada tanggal 8 November, MUI telah mengeluarkan fatwa yang merekomendasikan agar semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme. 

Hasilnya masyarakat Indonesia mulai menghindari sampai memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan negara Israel dan ada beberapa merek mobil masuk dalam daftar boikot. Apakah gerakan menghindari atau boikot tersebut dapat menghentikan perang? Atau bisa jadi bumerang kepada masyarakat Indonesia? 

Dalam memulai bisnis penjualan mobil di Indonesia, agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang merupakan Perseroan Terbatas (PT) membeli lisensi kepada pemilik merek dagang. PT yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) dimiliki oleh orang Indonesia ini mempunyai kuasa atas penjualan dan purna jual sehingga keuntungan PT tersebut akan didapatkan jika berhasil menjual produk sebanyak-banyaknya. Saat ini banyak ATPM mobil  melakukan produksi di dalam Indonesia untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan manufaktur tersebut menyerap banyak tenaga kerja lokal mulai dari proses pembuatan kendaraan hingga pengiriman kepada konsumen sehingga memberikan manfaat positif kepada masyarakat Indonesia dalam hal memberikan lapangan pekerjaan.

Boikot Merek Dagang atau PT agen tunggal pemegang merek (ATPM)?

Gerakan Boikot yang sedang tersebar di Indonesia bertujuan agar merek yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel jera sehingga mereka mendukung terwujudnya perdamaian serta memperbaiki kerusakan yang telah terjadi di Palestina, tetapi dampak jangka pendek yang akan terjadi akibat boikot yaitu menurunya penjualan sehingga ATPM melakukan PHK agar PT tersebut tidak mengalami kerugian yang mendalam. Terjadinya PHK akan merugikan sebagian besar pekerja lokal karena kehilangan mata pencaharian sehingga tidak dapat menafkahi keluarganya

Sebelum melakukan boikot ada baiknya masyarakat harus mempertimbangkan efek samping dan cara untuk menanggulanginya, sehingga gerakan tersebut akan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia yang berhak memperoleh kemerdekaan serta kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun