Mohon tunggu...
Logikahancur.
Logikahancur. Mohon Tunggu... Buruh - Manusia biasa

Menulis adalah seni kebebasan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Politik dan Dramaturgi Erving Goffam

15 Juli 2024   01:34 Diperbarui: 15 Juli 2024   02:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mari kita sejenak melakukan kontemplasi, dan analisa terhadap "Politik dan Dramaturgi Erving Goffman." 

Sebenarnya dunia politik ini sangat menarik untuk dijadikan kajian bagi kaum kuam akademisi, karena politik tidak hanya bicara tentang teoritis namun juga kepada praksis, dan begitupun kita setiap hari terus bergelut dengan politik. 

Saya rasa banyak sekali dari Ummat manusia tahu apa itu politik, dari representasi politik interpretasi politik serta bagaimana cara merealisasikan politik, banyak sekali orang memberikan interpretasi bahwa politik adalah kepetingan, dimana kita semua sebagai homo sosial tidak bisa lepas dari kepentingan itu sendiri. 

Kalau kita korelasi kan politik dengan Dramaturgi ini memiliki relevansi, karena Dramaturgi ini berbicara bagaimana seorang seniman itu bisa menguasai panggung, sekaligus bagaimana seorang seniman itu menguasai sandiwara yang di perankan, Dramaturgi merepresentasikan bahwa manusia, tidak lain dari seniman yang bermain di atas panggung, Dramaturgi mengatakan, bahwa manusia tidak lebih dari seorang yang bermain sandiwara, siapa yang baik dalam melakukan perannya maka dia akan mendapatkan penghargaan, baik dari orang lain ataupun tuhan. 

Akan tetapi dramaturgi juga menjelaskan, kita jangan terlalu fokus terhadap peran dari seniman itu sendiri, namun juga harus fokus terhadap, siapa yang menjadi produser dalam kita menjadi seniman, dia juga mengatakan bahwa sejatinya yang memiliki peran signifikan dalam kita bermain sandiwara adalah dia yang memiliki naskah dan manuskrip lainnya. 

Bagi dramaturgi yang memiliki peran sejati dalam sandiwara yang di tunjukkan, itu bukan dia yang menjadi peran tapi siapa yang di balik layar, karena bisa jadi yang ada di depan layar itu hanya menjadi alat untuk memanipulasi public, kenapa bisa begitu karena sesungguhnya yang memiliki kepentingan bukan dia yang menjadi peran dalam drama itu tapi dia yang ada di belakang layar. 

Bagi Erving Goffman, dia adalah tokoh sosiolog lahir di (Kanada 11 Juni 1992 dan meninggal 19 November 1982), dramaturgi dengan politik ini sama, kenapa demikian bagi "Goffman" Politik dengan dramaturgi sama sama memiliki 'Front stage and Back stage'. 

Front stage adalah panggung depan, yang kelihatannya alami, menarik, penuh nuansa artikulasi yang bisa membius masyarakat yang menonton, dan akhirnya penonton (spectator) terbius oleh opium sehingga dia tidak berkutik, begitupun Back stage yaitu adalah panggung belakang di panggung belakang ini tempat manusia yang bebas, mengatur mengartikulasikan agar kelihatan menarik. 

Goffman menyampaikan seyogyanya, penonton jangan terlalu terobsesi kepada peran front stage, bisa jadi peran back stage, orang orang yang tidak akuntabel, ini akan menghipnotis penonton, supaya mereka percaya terhadap apa yang dimainkan, tanpa mereka sadari bahwa mereka telah terpenjara psikisnya, oleh permainan tersebut. 

Namun meskipun demikian Erving Goffman juga menyampaikan politik dengan Dramaturgi ini juga memiliki disparitas, meskipun dramaturgi dengan politik ini sama sama memiliki front stage and back stage, mungkin kita akan bertanya tanya dimana letak disparitasnya, Erving Goffan menyampaikan bahwa politik dan dramaturgi itu berbeda tujuan, goffman juga menyampaikan bahwa politik tidak sesuci dramatugi, kenapa bisa begitu karena tujuan politik dan dramaturgi ini sangat berbeda.

Sesuai dengan apa yang kita ketahui bahwa tujuan dari dramaturgi, adalah membuat orang secara kolektif itu bahagia, harmonis dan begitu pula dramaturgi juga menciptakan artikulasi manusia sebagai homo sosial, tidak saling menindas antara satu sama lain, akan tetapi lebih menjaga, bagaimana kita beradaptasi dengan yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun