Mohon tunggu...
Muhammad Anas
Muhammad Anas Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Agama Islam - SMA Negeri 1 Yogyakarta

Muhammad Anas, jika tidak dilarang oleh orang tua dengan sebuah penawaran Klub Persebaya Surabaya untuk menjadi atlet sepakbola di waktu kecil. Ia pasti sudah menjadi pemain sepakbola profesional. Keluar dari Desa sejak tahun 2000 untuk belajar di lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Modern Al-Barokah di Kertosono Nganjuk. Kemudian melanjutkan studi di D2 PGSD Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Nganjuk- Kediri. Tahun 2006 berkelana lagi menuju Kota Pelajar Yogyakarta untuk ambil program S1 di UII. Selanjutnya mengajar pendidikan Agama Islam di SMA N 1 Yogyakarta. Ia juga mengabdikan diri dalam pembinaan Pramuka Teladan dari tahun 2012. Kursus Mahir Dasar dan Kursus Mahir tingkat Lanjut sudah diambil olehnya untuk mematangkan pengalaman dalam kepramukan. Ia tinggal bersama sang istri Desi Nur Wijayanti, putri pertama Annisa Nur Fatimah dan Putra kedua Muhammad Ja’far Al-Faaqih di Pesantren UII.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa Ini?

15 Juli 2024   09:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   09:05 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

APA INI …

Karya Muhammad Anas

Apa ini …

yang pasti aku coba ungkapkan isi hati ini dalam karya seni sebuah puisi

Tahun 1889 pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara terlahir dan kemudian menawarkan sebuah perubahan di Negara ini

Semboyan agung yang kita kenal dengan sebutan Trilogi “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa tut wuri handayani” hanya terdengar lirih tak berarti.

Malah kita bangga dengan teori dari luar negeri yang itu tak mengenal budaya ibu pertiwi …

Apa ini …

Angka 10 itulah angka kurikulum Negara ini sudah berganti

Kini angka 10 itupun berganti dengan 11 tanda kurikulum merdeka menempati posisi tertinggi.

Kodrat alam dan kodrat zaman sengaja ditawarkan untuk mencapai kebahagian sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun