Beberapa bulan yang lalu hingga saat ini, semua mata tertuju oleh berita yang cukup menggemparkan dan memalukan dari berbagai Media Manapun dan jenis apapun (koran, televisi, dll), berita yang ditayangkan cukup mengungkapkan AIB Negara. yaitu aib dari tempat lahirnya seorang presiden dan para pengikutnya dari Partai Politik.
Berita tersebut mengungkap aktivitas para Kader, saat menjadi bagian non pemerintah hingga menjadi bagian pemerintah, terungkapnya kabar buruk negara dimulai dari Nazaruddin, bendahara umum partai Demokrat, yang saat itu berkeliaran, bersembunyi dari pencarian Penegak hukum saat dia diketahui menjadi aktor penting dari kemenangan Anas CS. yaitu akto yang menggerakan semua DPC dengan Uang dan gratifikasi lainnya "Sesuai pengakuan dari mantan ketua DPC salah satu Sulawesi Utara *Diana.
dan saat kejadian itulah berita menjadi tersebar bagaikan Virus yang menyebarkan penyakitnya *aib negara dengan cepatnya, hingga semua pasanga mata dan pasang telinga menyadari akan hal tersebut. karena media semua masyarakat menyadari tentang arti Politik dari berbagai definisi yang akan ditimbulkan oleh berbagai kalangan,
saat ini masyarakat menanti-nanti akhir cerita dari Aib Negara ini, karena saat ini adalah bagian penting dalam sebuah cerita. jika saja parpol tersebut menutup ruang dengan Media, maka angka respon dari Masyarkat jelas akan merosot dengan drastis. saat ini bukanlah untuk ditutupi, tapi saat ini adalah masa untuk memperbaiki dari yang buruk menuju masa yang baik.
dari kisah yang terungkap oleh media, sudah mampu menegaskan pemikiran masyarkat bahwa Parpol merupkan esensi dari kepentingan yang mengatasnamakan Rakyat, kepentingan yang merusak citra negara. dan saat ini, tindakan yang tepat adalah saling membantu mengungkapkan semua kepastian Hukum ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H