Mohon tunggu...
Muhammad Al Rasya
Muhammad Al Rasya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

A Vocational student with a passion for design. Crafting creativity, one pixel at a time. Let's turn our imagination into reality!"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tentang Berpikir Kritis

27 Januari 2025   23:16 Diperbarui: 28 Januari 2025   13:54 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Close-up of Man Holding Paper Cutouts in the Shape of Conversational Clouds (sumber: Pexels)

Dalam hidup, ada momen-momen kecil yang ternyata memiliki dampak besar pada cara kita memandang sesuatu. Salah satunya yang saya alami adalah ketika menonton sebuah lomba debat antar sekolah. 

 Ilustrasi School Debate Contest (Sumber: StockCake)
 Ilustrasi School Debate Contest (Sumber: StockCake)

Sebagai penonton, Pada awalnya saya hanya berniat menikmati argumen argumen seru dari para peserta. Namun, ada satu momen yang membuat saya benar-benar memahami betapa pentingnya berpikir kritis.

Di tengah sesi debat, seorang peserta kelas 10 dari sekolah lain tampil begitu luar biasa. Ia bukan hanya mampu menyampaikan gagasan dan menjawab pertanyaan dari tim lawan, tetapi juga mematahkan argumen mereka dengan cara yang sangat logis dan sistematis. 

Ilustrasi Debate Speaker (Sumber: StockCake)
Ilustrasi Debate Speaker (Sumber: StockCake)

Cara bicara-nya yang penuh dengan rasa semangat dan keyakinan dalam dirinya. Ia mendengarkan setiap pernyataan dengan seksama, menganalisisnya dalam hitungan detik, lalu memberikan tanggapan yang membuat semua orang, termasuk saya, terpana.

Dan yang paling mengejutkan, ia tidak hanya menang dalam perdebatan itu, tetapi juga mengajarkan sesuatu yang lebih besar. 

Saya menyadari bahwa berpikir kritis bukan sekadar tentang memenangkan argumen.

Grayscale Photo of People Sitting on Chairs (sumber: Pexels)
Grayscale Photo of People Sitting on Chairs (sumber: Pexels)

Itu tentang mendengarkan dengan baik, memahami sudut pandang lain dan merespons dengan solusi atau pandangan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun