Mohon tunggu...
Muhammad Alif Al Raihan
Muhammad Alif Al Raihan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Semua tulisan saya ini saya niatkan untuk ikut andil dakwah meneruskan perjuangan tongkat estafet Rasulullah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa PAI UNJ Mengadakan Talkshow Tentang Bahasa Afektif dalam Perbedaan di Mushola PPQA Al-Amin Bekasi

15 Desember 2024   17:07 Diperbarui: 15 Desember 2024   17:07 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santriwan ketika menjawab pertanyaan

 Mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil menggelar Talkshow bertemakan "Teman di Mana Saja! Budaya Apa Saja!: Komunikasi Afektif dalam Perbedaan." Talkshow di adakan bertempat pada Mushola Pondok Pesantren Al-Qur'an Al-Amin, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Adanya Talkshow ini di sambut hangat oleh pembina pondok, karena melihat situasi saat ini sedang viral terkait seorang tokoh agama yang tidak menjaga ucapannya dalam berceramah sehingga tidak mencerminkan akhlak yang baik. Talkshow dimulai pada pukul 10.00 WIB, dibuka oleh Muhammad Alif Al Raihan menyampaikan maksud kedatangan, dan disambung dengan pembacaan susunan acara yaitu terdiri dari pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, Talkshow Sessions, tanya jawab, doa penutup, terakhir ada dokumentasi.

Dalam penyampaian Talkshow dibawakan oleh dua pemateri yaitu Rio Permata Hati dan Dimas Surya Bekti yang menjelaskan tentang apa itu teman, budaya, dan bagaimana cara berkomunikasi dengan teman yang beda budaya. Selanjutnya semua peserta diminta untuk memperkenal diri dengan menyebutkan nama, dan asal daerah. Teman-teman disini berasal dari daerah yang berbeda-beda paling jauh dari Madura, Karawang, dan ada juga dari Jonggol.
Pemateri Rio menerangkan apa itu teman, "Teman adalah seseorang yang bisa kita percaya dan kita mengenalnya. Sebagimana Alloh berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya : Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling kenal mengenal." Meskipun berasal dari daerah yang berbeda-beda harus saling kenal mengenal dan memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing, karena ada teman saya menggunakan bahasa daerahnya "Dim, tolong kocakin" dan tertawa Dimas.

Dalam berteman juga ada adab-adabnya, kalian pernah gak berantem dengan teman? Peserta kompak mengatakan "Pernahhh." Biasanya karena apa? Tanya pemateri, "Nyebut-nyebut nama bapak" jawab salah seorang peserta. Biasanya saat main bola gak mau gantian, sambung Dimas.

Selanjutnya Rio memberi pertanyaan apakah boleh berantem dengan teman? Riza seorang santri mengangkat tangan untuk menjawab "Ngak boleh karena kita harus menyayangi teman kita sebagaimana menyayangi diri sendiri." Sambung Putri "Kalau berantem bisa merusak silahturahmi." Kita harus menjalin silahturahmi salah satunya agar rezeki kita lancar, sebab Rosululloh Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat menghargai perbedaan budaya, beliau menerima berbagai macam karakteristik sahabat-sahabatnya yang berbeda-beda, karena tujuan Rosululloh diturunkan ialah untuk menyempurnakan akhlak manusia dan berani menegakkan kebenaran dalam mendakwahkan agama Islam. Ucap Rio memberi penjelasan.

Santriwan ketika menjawab pertanyaan
Santriwan ketika menjawab pertanyaan
Peserta sangat fokus mendengarkan penjelasan pemateri, sampai ketika dimintai untuk bercerita tentang temannya yang berbeda budaya. Zidan menceritakan tentang Sholeh, ia tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan Sholeh yaitu bahasa Sunda, namun Zidan mengambil ilmu dari Sholeh, sedikit-sedikit belajar bahasa Sunda dan kemudian mulai mengerti. Lainnya juga menceritakan kalau temannya suka menggunakan bahasa daerahnya yang sampai membuat temannya itu ketawa karena logat bahasa nya yang unik.

Dimas menambahi, apabila kita merasa tidak nyaman dengan ucapan teman kita dengan bahasa logat teman kita, bisa menegurnya dengan sopan dan santun supaya tidak menyakiti hati perasaannya. Meskipun budaya, latar belakang kita berbeda-beda namun yang membedakan kita adalah takwa kepada Alloh. Sambung Rio menambahi penjelasan.

Selanjutnya dibuka sesi tanya jawab, salah seorang santri Sena menanyakan "Pertemanan apa yang paling bagus?" Pertemanan yang baik itu pertemanan yang di mana ada penerimaan satu sama lain. Mendukung kita menjadi versi terbaik dari diri kita sebelumnya. Intinya, saling support, menghargai, menghormati. Jawab Rio menanggapi pertanyaan.

Sebelumnya acara diakhiri dengan doa Alif mengutip kisah Rosululloh Shallallahu 'Alaihi Wasallam, pada waktu itu Rosululloh sedang duduk bersama orang kaya lalu datanglah orang faqir mengadu tentang hidupnya. "Ya Rosululloh sesungguhnya aku ingin ikut membantu dakwahmu dengan harta namun aku tidak memiliki banyak harta," "Tenang, nanti kamu akan masuk surga lebih awal dibandingkan dengan orang kaya, karena harta-harta nya akan di hisab di pertanyakan digunakan untuk apa, jawab Rosululloh dan berlalu orang tadi. Sahabat Rosululloh yang duduk disebelahnya terlihat cemberut mendengar ucapan Rosululloh tadi, maka Rosululloh berkata "Ya, orang tadi akan masuk surga lebih awal, karena mau bersihin surga untuk nanti orang kaya masuk," spontan orang tersebut tertawa mendengar penjelasan Rosululloh.

Pada intinya dalam berkomunikasi kita harus menjaga ucapan kita supaya tidak menyakiti hati teman kita, saling melengkapi satu sama lain, memakai adab, apabila ada hal yang kita kurang suka pada teman kita maka bisa membicarakan dengan baik.

Sesi foto bersama dengan santriwan dan santriwati PPQA Al-Amin
Sesi foto bersama dengan santriwan dan santriwati PPQA Al-Amin
Setelah itu dilanjutkan dengan sesi dokumentasi foto bersama dengan santiwan dan santriwati PPQA Al-Amin, Abah Furqon Mujaddid sebagai pembina PPQA berterimakasih atas berbagi ilmu dan pengalaman kepada santri-santri dan diharapkan akan kedatangan nya kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun