Soreku habis termakan sang waktu yang rakus
Tak sempat bibir merah ku mengukir senyum
Dan tak sempat pula mengeluarkan sepatah kata
Yang ingin ku ucapkan kepadamu di hari itu
Dengan kepala ku yang riuh ricuh bising demi bising
Aku berlari dalam nyata nan fana yang tak kunjung usai pada tujuan utama
Ku tetap berdiri teguh dalam lingkaran kecil nan penuh retrorika sederhana
Yang mana tak dapat pula ku pahami makna fatamorgana yang ku alami sesungguhnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!