Yogyakarta- Kamis, (05/10/2022). Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai mengalami kenaikan. Di antaranya seperti berkurangnya jumlah petani cabai di daerah penghasil yang mencapai 70 persen, karena beralih ke komoditi lain. Kenaikan harga cabai juga dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu, dan memburuknya kondisi tanah karena penggunaan pupuk kimia selama bertahun- tahun.Â
Kemudian, adanya serangan hama dan jamur juga menyebabkan penurunan produksi cabai (Rohmah 2022)
Dalam upaya mencapai kestabilan harga cabai pada tahun 2023, Kementerian Pertanian menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) kerjasama dengan pihak Champion Cabai Indonesia dan WARJALI (Off Taker) sebagai penyedia stok aneka cabai dan pengelolaan kawasan cabai di Indonesia.Â
Warjali adalah platform khusus Warung F&B yang terintegrasi untuk memberdayakan Warung Kuliner, UMKM, dan petani (Lestari, 2022). Di WARJALI juga dapat Membuka akses untuk mendapatkan suplai baku segar, berbagi dan belajar, serta akses permodalan untuk tumbuh, hanya dengan ponsel yang berdiri sejak tahun 2020 dibawah naungan PT Suplai Pangan Indonesia.(putra 2022) Dikarenakan harga cabai yang semakin memprihatinkan.
Dalam kesepakatan tersebut Champion Cabai dan Kementerian Pertanian berperan sebagai Produsen dan WARJALI sebagai Off Taker (Pendistribusian). Hal tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan kestabilan harga cabai dan penyediaan pasokan aneka cabai secara Nasional dipasaran.Â
Untuk menstabilkan kembali harga cabai, 3 rencana kerjasama yang akan dilakukan bersama petani juga berhasil direncanakan untuk mensejahterakan petani dan masyarakat dengan mengusungkan konsep "Harga Cabai Stabil Setahun". tutur M. Rizki selaku Direktur WARJALI.
Selain itu, pada kerjasama ini nantinya akan dijalankan strategi dengan sasaran dan tujuan utama yaitu mencapai kestabilan harga cabai, bahkan sampai sekarang pihak WARJALI sudah menyediakan 18 toko yang sudah siap dipakai sebagai tempat untuk penstabilan harga cabai. Tempat tersebut sudah tersebar di berbagai daerah di indonesia.
Kerjasama ini juga didukung oleh iklan dan penyiaran yang dilakukan secara online maupun offline serta jaringan UMKM Kuliner dan Horeca. Dalam kesempatan mempromosikan lewat iklan itu Direktur juga mengatakan bahwa "WARJALI optimis melakukan kerjasama yang didukung oleh Kementerian Pertanian dan Champion Cabai Indonesia dapat mewujudkan kestabilan harga pangan khususnya cabai," jelasnya.
Kerjasama tersebut tentu saja sangat diharapkan berhasil oleh berbagai pihak terutama bagi masyarakat, karena cabai adalah salah satu bahan makanan yang banyak digunakan oleh masyarakat maupun industri. Hadaina (dalam Nauly, 2016) Cabai digunakan sebanyak 70 persen sebagai pasokan bahan makanan atau konsumsi untuk kebutuhan rumah tangga dan sisanya digunakan untuk industri.
Dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa cabai termasuk komoditas yang strategis di Indonesia. Namun, komoditas ini juga menjadi salah satu komoditas yang sering menyumbangkan inflasi karena harganya yang bersifat musiman dan bisa saja kenaikan harga terjadi karena kondisi cuaca, akhir tahun atau menjelang tahun baru, dan lain sebagainya.Â
Menurut Pusdatin (dalam Nugrahapsari dan Idha, 2018) Harga cabai yang naik dengan signifikan pada musim tertentu dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Hal tersebut bisa terjadi karena harga komoditas dapat merespon dengan cepat terhadap goncangan yang terjadi dalam perekonomian secara umum dan hambatan lainnya yang terjadi pada komoditas distribusi tersebut.