Mohon tunggu...
Muhammad Alif
Muhammad Alif Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

"NGAWULO" Sugih ora dumeh, Melarat ora Ngeresulo.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kiasan

9 Juli 2023   23:54 Diperbarui: 10 Juli 2023   00:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ladang mimpi, bunga-bunga kata berkembang,
Mengurai misteri dalam bahasa kiasan yang unik.
Seperti angin yang merajut rindu di daun-daun,
Kisah tersembunyi terukir dalam petir kata-kata.

Hatiku adalah samudra, mengalirkan emosi yang lahar,
Kata-kata adalah perahu, melintasi ombak getir.
Seperti burung yang menyanyikan lagu di ufuk timur,
Kiasan membawa makna tersembunyi yang tak terduga.

Dalam hujan rindu, air mata kata menitik,
Berkumpul dalam genangan hati, menciptakan refleksi.
Seperti lukisan abstrak yang memainkan warna dan bentuk,
Kiasan mengungkapkan makna dalam kekayaan tak terbatas.

Bahkan dalam kegelapan, bintang-bintang kata bersinar,
Menuntun kita dalam labirin pikiran yang tak terurai.
Seperti matahari terbenam yang melambai ke langit,
Kiasan menenangkan jiwa, membawa kedamaian yang abadi.

Mari bersama-sama merajut kisah dalam bahasa kiasan,
Menyelami makna tersembunyi dalam kata-kata yang mengalun.
Dalam kiasan, dunia terasa berbeda, penuh dengan keajaiban,
Mengurai misteri eksistensi, menghadirkan keindahan yang unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun