Semarang, 20 Juli 2024 Tim mahasiswa mata kuliah projek kepemimpinan PPG Prajabatan 2023 Gelombang 2 Universitas Negeri Semarang program studi Bimbingan dan Konseling yakni tim Tunas Project yang beranggotakan Muhammad Alghani Mutaqin, Muhammad Choirul Dai, Muslikhatul Umami, Mutia Dayana Fatmawati, Nurul Aini, Ratri Rusyda Wulandari, Rizky Amalia Putri, Siti Nurjannah, Yori Ninda Pusvitasari berkolaborasi dengan komunitas Omah Dongeng Sangkara (ODS) mengadakan kegiatan bertema Sex Education melalui Play Therapy untuk Meningkatkan Self-Awareness anak dengan topik “Kolaborasi dengan Orang Tua melalui Parenting” berlokasi di Joglo Sangkara,Patemon, Gunung Pati, Semarang.
Kegiatan ini diikuti oleh 13 anak anggota ODS, 8 orang tua, 5 pengurus ODS, 9 anggota Tunas Project, dan 1 pemateri yaitu ibu Eem Munawaroh, S.Pd., M.Pd dosen program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Kegiatan ini diadakan sebagai kegiatan lanjutan dari rangkaian kegiatan projek edukasi seks kepada anak-anak, dengan topik pertama “Orientasi Pendidikan Seksual” yang diberikan terlebih dahulu kepada anak-anak melalui lagu dan media permainan berupa ular tangga. Sedangkan untuk pertemuan kedua pada Sabtu, 20 Juli 2024 ini dengan topik “Kolaborasi dengan Orang Tua melalui Parenting” dengan rincian kegiatan, sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendidikan Seksual Kepada Orang Tua.
Kegiatan parenting ini melibatkan orang tua atau wali yang juga mengundang pemateri ibu Eem Munawaroh, S.Pd., M.Pd untuk memaparkan bahasan mengenai "Upaya untuk Membangun Kesadaran, Pemahaman Identitas, dan Orientasi Seksual pada Anak". Kegiatan ini juga memastikan agar anak-anak tumbuh dan berkembang secara fisik, emosional, sosial, dan intelektual dengan baik dan selalu dalam pengawasan orang tua. Pemateri mengungkapkan bahwa “Pendidikan seks harus diberikan sedari kecil, bagaimana bagian tubuh yang boleh disentuh, siapa yang boleh menyentuh, bagaimana mengenali orientasi seksual anak dan semua hal tersebut harus dijelaskan oleh para orang tua kepada anaknya”.
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan tim Tunas Project melaksanakan kegiatan ini agar dapat meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan seksualitas dan bagaimana cara menyampaikannya kepada anak-anak dengan baik. Selain itu pemateri menjelaskan peranan orang tua memberikan edukasi yaitu “Pendidikan seks melalui modelling yang dicontohkan orang tua dalam kehidupan sehari-hari, sebagai upaya orang tua dalam mentoring anak terhadap pengawasan kelayakan tontonan baik di televisi maupun di sosial media, dan menanamkan peran orang tua dalam organizing dan teaching dalam memberikan edukasi pendidikan seksual sejak dini”. Maka orang tua dalam mengembangkan kesadaran, pemahaman, dan orientasi seksual pada anak tidak hanya membantu mereka mengembangkan identitas mereka dengan baik tetapi juga melindungi mereka dari resiko dan membantu mereka membangun hubungan yang sehat dimasa depan.
2. Kegiatan Kolaborasi Antara Orang Tua dan Anak ODS.
Setelah mengikuti kegiatan parenting bagi orang tua atau wali, kegiatan selanjutnya adalah mewarnai totebag. Setiap orang tua dan anak mendapatkan 1 buah totebag, disediakan 2 kuas dan cat warna-warni lalu nanti totebag akan dilukis secara bebas sesuai dengan imajinasi mereka masing-masing dan orang tua dapat membantu serta mendampingi anak dalam mengkreasikan karya melukis di totebag.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengekspresikan diri baik orang tua maupun anak dengan membebaskan untuk memilih tema atau gaya yang disukai melalui lukisan, memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak, dan melalui kolaborasi dalam sebuah proyek seni dapat merasakan kebersamaan dan keintiman yang mendalam antara orang tua dan anak.