Dosen pengampu : Dr. Ira Alia Maerani,S.H.,M.H.
Muhammad Alfin Nur Syifa’ mahasiswa Teknik Industri 2021 UNISSULA
Sebuah negara di dunia tentunya memiliki dasar dan ideologi masing-masing.
Di Negara Kesatuan Republik Indonesia tentunya memiliki dasar negara dan ideologi. Dasar dan Ideologi yang dianut Bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Dengan menganut paham Ideologi pancasila negara kebangsaan Indonesia ini bukanlah negara yang memisahkan agama dengan negara. Dengan pandangan lain Negara Kesatuan Republik Indonesia ini juga bukan negara yang keseluruhannya beragama Islam atau negara yang berdasarkan atas agama tertentu. Dengan disebut negara yang menganut paham Ideologi Pancasila pada hakekatnya adalah negara berkebangsaan yang berketuhanan yang maha esa seperti bunyi pancasila sila pertama.
Dengan demikian makna negara yang sejatinya menganut paham ideologi pancasila adalah kesatuan integral dalam kehidupan berkebangsaan dan bernegara yang memiliki sifat saling menciptakan rasa kebersamaan, kekeluargaan ataupun sifat religius.
Dasar negara kita yang kita kenal yaitu pancasila sebenarnya memiliki sifat keselarasan dengan ajaran agama islam sebagai agama yang penduduk nya mayoritas beragama islam. Sikap umat yang beragama islam di Indonesia tentunya dapat menerima dan menyetujui pancasila yang dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya dari segala segi manapun untuk dipertimbangkan. Ada beberapa hal yang tentunya jadi bahan pertimbangan keselarasan pancasila dengan ajaran agama islam. Sebagai contoh yakni pancasila bukanlah sebuah suatu agama dan tidak akan bisa menggantikan agama, oleh karena itu contoh tersebut jadi bahan pertimbangan keselarasan pancasila dengan ajaran agama islam. Sebagai contoh lain yakni pancasila dapat menjadi wahana implementasi syariat-syariat islam dan pancasila dirumuskan oleh tokoh-tokoh bangsa yang mayoritas menganut ajaran agama islam.
Selain hal-hal yang dijelaskan sebelumnya, hubungan pancasila dengan ajaran agama islam juga dapat tercermin pada kelima pancasila yang selaras dengan ajaran agama islam. Keselarasan pada masing-masing sila pancasila dengan ajaran agama islam akan diuraikan dibawah ini :
- Sila pertama pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai maknanya bahwa bangsa Indonesia menganut atau mempercayai akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Masing-masing seluruh warga bangsa Indonesia diberikan kebebasan untuk memilih satu kepercayaan untuk dijadikan pedoman hidup dari berbagai kepercayaan yang diakui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam pandangan islam hal yang dijelaskan sebelumnya sesuai dengan istilah yang kita kenal yaitu “Hablun Min Allah” yang mempunyai arti bahwa sendi tauhid dan pengejawantahan hubungan antara setiap manusia dengan Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang menyebutkan bahwa setiap umat manusia yang beriman selalu diajarkan atau dituntun untuk selalu mengesakan Allah SWT. Diantaranya adalah ayat yang tercermin di dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Baqarah ayat 163 “Dan tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain dia, yang maha pengasih, maha penyayang”. Didalam pandangan islam Tuhan adalah Allah SWT satu-satunya, namun dalam pandangan agama lain Tuhan adalah dzat yang mengatur segala kehidupan manusia untuk disembah.
- Sila kedua pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” mempunyai makna yaitu bahwa bangsa Indonesia sanantiasa menghargai dan menghormati setiap hak-hak yang melekat pada pribadi manusia. Menurut pandangan islam, hal ini sesuai dengan istilah yang kita kenal yaitu “Hablun Min Al-nas” yang mempunyai arti yakni hubungan antara setiap manusia untuk bersikap saling menghormati dan menghargai antar sesama. Di dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang menyebutkan bahwa setiap umat manusia selalu diajarkan atau dituntun untuk sanantiasa bersikap saling menghormati dan menghargai antar sesama. Diantaranya adalah ayat yang tercermin di dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Maidah ayat 8-9 “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah SWT sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Maidah ayat 8-9). Di kutip secara luas dan menyeluruh Allah SWT memerintahkan setiap manusia yang beriman supaya selalu bersikap adil dimanapun berada, karena sikap keadilan dibutuhkan di dalam segala segi aspek manapun untuk mendapatkan dan mencapai ketentraman, kemakmuran dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak nanti. Oleh karena itu setiap umat manusia yang selalu bersikap adil adalah sebuah jalan yang terdekat untuk mencapai atau memperoleh tujuan bertaqwa kepada Allah SWT.
- Sila ketiga pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” mempunyai makna yaitu bahwa bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang bersatu dan mempunyai tekad untuk mencapai atau memperoleh tujuan negara. Di dalam pandangan islam, hal ini sesuai istilah yang kita kenal yaitu “Ukhuwah Islamiah” yang mempunyai arti persatuan antara sesama umat islam, dan ada lagi istilah yang lain yaitu “Ukhuwah Insaniah” yang mempunyai arti persatuan antara sesama umat manusia. Di dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang menyebutkan bahwa setiap manusia yang beriman selalu diajarkan atau dituntun untuk selalu menjaga persatuan bangsa. Diantaranya adalah ayat yang tercermin di dalam Al-Qur’an yaitu surat Ali-Imron ayat 103 “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali (agama) Allah SWT, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah SWT kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah SWT mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia Allah SWT kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah SWT menyelematkan kamu dari sana. Demikianlah Allah SWT menerangkan ayat-ayat nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk (Q.S. Ali-Imron ayat 103).
- Sila keempat pancasila yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan” yang mempunyai makna bahwa dalam mengambil sebuah keputusan bersama harus sanantiasa dilakukan secara bermusyawarah yang didasari dengan hikmad dan kebijaksanaan. Di dalam pandangan islam, hal ini sesuai dengan istilah yang kita kenal yaitu “Mudzakarah” yang mempunyai arti perbedaan pendapat, dan juga ada istilah yang lain yaitu “Syura” yang mempunyai arti musyawarah. Di dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang menyebutkan bahwa setiap manusia selalu diajarkan dan dituntun untuk selalu bersikap bijaksana dalam mengatasi segala permasalahan kehidupan dan selalu menekankan sikap bermusyawarah untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam suasana yang demokratis. Diantaranya adalah ayat yang tercermin di dalam Al-Qur’an yaitu surat Ali-Imron ayat 159 “Maka berkat rahmat Allah SWT engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang yang bertawakal” (Q.S. Ali-Imron ayat 159).
- Sila kelima pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang mempunyai makna bahwa Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai suatu organisasi tertinggi dan mempunyai fungsi atau kewajiban untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Di dalam konsep atau pandangan islam , hal ini sesuai dengan istilah yang kita kenal yaitu istilah adil. Didalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang menyebutkan bahwa setiap hambanya diperintahkan untuk selalu dan wajib untuk berbuat atau bersikap adil dalam segala hal, baik itu adil untuk diri sendiri, adil untuk orang lain bahkan juga untuk adil dengan alam. Diantaranya adalah ayat yang tercermin didalam Al-Qur’an yaitu surat al- Nahl ayat 90” Sesungguhnya Allah SWT menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (Q.S. An-Nahl ayat 90).
Berdasarkan penjabaran dan penjelasan diatas, maka sudah sangat jelas bahwa sila- sila didalam pancasila merupakan ajaran-ajaran atau ukhuwah Islam. Oleh karena itu, negara dan pemerintahan Indonesia yang mempunyai asas pancasila tidaklah bertentangan dengan ajaran agama Islam, tetapi sejalan dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian, sudah tidak sepantasnya kalau golongan kecil umat Islam masih berpikiran bahwa negara pancasila bertentangan dengan Al-Qur’an. Semoga suatu saat nanti akan bisa terwujud kebersamaan antara golongan nasionalis (kebangsaan) dengan golongan Islam, sehingga akan terwujudnya suatu masa ketika pancasila bertasbih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H