Mohon tunggu...
Niamuna
Niamuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas islam sultan agung

Mendahulukan kepentingan umum lebih baik daripada mendahulukan kepentingan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelebihan Metode Problem Based Learning (PBL)

16 Juli 2024   16:28 Diperbarui: 16 Juli 2024   18:00 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Shoimin (2017) mengungkapkan bahwa PBL atau problem Based Learning merupakan pembelajaran yang diarahkan pada permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Melengkapi pernyataan tersebut, Panen dalam Rusmono (2014) menyatakan bahwa PBL merupakan metode yang digunakan untuk mengarahkan peserta didik pada proses penelitian agar mereka dapat mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, dan menggunakan data-data tersebut sebagai landasan memecahkan sebuah masalah. Sedangkan Delisle dalam Abidin (2014) menyatakan bahwa Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis dan ketrampilan dalam memecahkan masalah selama mereka mempelajari materi.

Jadi, Probelem Based Learning (PBL) merupakan metode yang digunakan oleh guru untuk melatih peserta didik dalam berpikir kritis agar dapat memecahkan masalah selama mereka melakukan proses pembelajaran ataupun memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai salah satu metode pembelajaran yang dinilai lebih baik dari metode sebelumnya, Problem Based Learning memiliki beberapa kelebihan yang menjadikan metode ini cocok digunakan dalam pembelajaran. Adapun kelebihan metode Problem Based Learning Menurut Aris Shoimin (2014:132) antara lain:

  • Siswa didorong untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata

Mereka dihadapkan pada berbagai skenario kehidupan sehari-hari yang kompleks, yang mengharuskan mereka untuk mencari solusi praktis dan efektif. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar teori di dalam kelas, tetapi juga menerapkannya dalam konteks yang relevan dan bermanfaat, sehingga keterampilan problem-solving mereka menjadi lebih terasah dan siap digunakan dalam menghadapi tantangan di dunia nyata. Hal ini membekali mereka dengan kemampuan adaptasi yang tinggi serta kepercayaan diri dalam menyelesaikan berbagai masalah yang mungkin mereka temui di masa depan.

  • Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar

Keterlibat langsung dalam proses pembelajaran, seperti diskusi kelompok, penelitian mandiri, dan proyek kolaboratif, siswa dapat mengkonstruksi pemahaman mereka secara lebih mendalam dan bermakna. Mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga mengeksplorasi, menguji, dan menghubungkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang telah mereka miliki. Melalui pendekatan ini, siswa belajar untuk menjadi pembelajar yang mandiri, kritis, dan reflektif, yang mampu mengambil inisiatif dalam mengembangkan wawasan dan keterampilan mereka secara berkelanjutan.

  • Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa

Metode ini mengajarkan siswa untuk lebih berkonsentrasi pada topik-topik yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang dipecahkan, memungkinkan mereka untuk mendalami dan memahami konsep-konsep yang benar-benar penting dan aplikatif. Ini membuat pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif, karena waktu dan energi siswa diarahkan untuk mempelajari materi yang memiliki kaitan langsung dengan tujuan pembelajaran. Pendekatan ini juga membantu siswa melihat relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari, meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam proses pendidikan.

  • Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok

Metode ini mengarahkan mereka untuk secara aktif terlibat dalam diskusi, eksperimen, dan analisis bersama teman-teman mereka. Melalui kolaborasi ini, siswa dapat berbagi pengetahuan, saling memberikan masukan, dan memperluas wawasan mereka tentang topik yang sedang dipelajari. Kerja kelompok juga memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi, seperti mendengarkan pendapat orang lain, menyampaikan ide dengan jelas, dan bekerja menuju tujuan bersama. Dalam suasana yang mendukung dan interaktif ini, siswa lebih termotivasi untuk berpikir kritis dan kreatif, sehingga hasil belajar mereka menjadi lebih mendalam dan bermakna. Aktivitas ilmiah yang dilakukan secara kolaboratif juga membantu siswa mengaplikasikan teori-teori yang telah mereka pelajari dalam konteks nyata, memperkuat pemahaman mereka dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam memecahkan masalah.

  • Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri

Siswa memiliki kemampuan untuk menilai kemajuan belajarnya sendiri, memungkinkan mereka untuk secara aktif merefleksikan proses dan hasil pembelajaran mereka. Dengan keterampilan ini, mereka dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta menentukan area yang membutuhkan perbaikan. Mereka menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam mengelola belajar mereka, membuat penyesuaian dan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan akademis mereka. Proses penilaian diri ini juga mendorong mereka untuk menetapkan tujuan belajar yang realistis dan terukur, serta memotivasi mereka untuk terus berkembang. Selain itu, dengan kemampuan menilai kemajuan sendiri, siswa dapat meningkatkan keterampilan metakognitif mereka, memahami cara mereka belajar, dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk memecahkan masalah dan memahami materi yang lebih kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun