Mohon tunggu...
Niamuna
Niamuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas islam sultan agung

Mendahulukan kepentingan umum lebih baik daripada mendahulukan kepentingan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penghalalan Jalan Tikus oleh Beberapa Orang yang Haus akan Uang dan Jabatan

22 Desember 2022   08:59 Diperbarui: 2 Januari 2023   19:24 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Muhammad Alfi Ni'am

Fakultas: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mata kuliah: Pancasila

Dosen pengampu: Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Pekerjaan menjadi momok tersendiri bagi orang orang yang telah memilih untuk menyelesaikan pendidikannya, entah itu mulai jenjang SD maupun sampai jenjang S3. Tapi tidak menutup kemungkinan, semakin tinggi seseorang dalam menempuh jenjang pendidikan, semakin mudah pula dalam mencari sebuah pekerjaan. 

Disisi lain kenal terhadap seseorang di sebuah instansi kerja juga berpengaruh terhadap mudah tidaknya dalam memasuki sebuah isntansi tersebut. Kenalan tersebutlah yang biasa di sebut orang dalam. Memang tidak ada salahnya jika mempunyai teman di sebuah instansi teretentu, tapi jika dia membuat diri kita dengan mudahnya untuk masuk ke instansi teresebut, itu sudah bukan hal yang wajar lagi. 

Dalam artian sudah ada perjanjian bahwa dia pasti akan meloloskan kita tanpa harus serius dalam mengerjakan tes-tes yang akan di ujikan. Tentu ini akan sangat merugikan bagi pelamar kerja yang lain. Mereka berjuang dengan keras agar bisa lolos di instansi tersebut, sedangkan mereka yang ada orang dalam hanya duduk-duduk manis saja.

Fenomena orang dalam bukan lagi menjadi rahasia perorangan saja, teatapi sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat. Kedoknya pun berbeda- beda, ada yang pakai uang pelicin (suap materi) dan ada juga yang memang punya kerabat atau bahkan keluarga di sana (suap non materi /nepotisme). 

Suap dan orang dalam ini merupakan dua kasus yang hampir sama yaitu jalur tikus untuk mempermudah seseorang memasuki sebuah instansi maupun mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Suap dan orang dalam sudah seperti menjadi budaya di kehidupan masyarakat Indonesia. Rasanya kurang lengkap jika hanya mengandalkan kemampuan diri saja. kedua hal tersebut bisa terjadi dimana saja. Bukan hanya di lingkup pekerjaan saja, melainkan dalam dunia pemerintahan bahkan sekolah maupun perguruan tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun