Dosen pengampu : Dr. Ira Alia Maerani,S.H.,M.H.
Muhammad Alfin Nur Syifa mahasiswa Teknik Industri 2021 Unissula
Indonesia adalah negara yang beragama atau menganut akan adanya Tuhan, salah satunya adalah agama Islam. Di Indonesia rata-rata manusianya menganut akan ajaran agama Islam. Agama Islam merupakan agama wahyu atau keesaan yang berintikan tauhid yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusannya yang terakhir untuk diberikan kepada seluruh umat manusia yang ajarannya meliputi aspek kehidupan untuk selalu berbuat baik. Perbuatan yang baik merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan Allah SWT untuk hambanya. Allah SWT tidak memandang hambanya dari segi ekonomi baik itu kekayaan, jabatan yang tinggi untuk selalu berbuat baik. Seseorang yang berbuat baik tidak akan merasa tersesat pada suatu saat nanti oleh karena itu, seseorang tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik sesama manusia.
Allah SWT mempunyai banyak cara untuk hambanya sanantiasa melakukan perbuatan mulia antara lain :
Pertama, ingat selalu kebaikan atau nikmat yang selalu Allah SWT berikan kepada kita sebagai hambanya seperti nikmat hidup, nikmat iman, dan nikmat sehat. Allah SWT sanantiasa memberikan hambanya nikmat sehat untuk memberikan kesempatan hambanya untuk selalu berbuat baik. Allah SWT senang dan menyayangi hambanya yang selalu berbuat baik seperti, menghormati seseorang yang lebih tua ataupun orang yang lebih muda dari kita, memberi uang ataupun makanan yang kita miliki terhadap orang yang membutuhkan, dan yang paling utama yaitu selalu meyembah Allah SWT dengan cara melakukan ibadah. Allah SWT juga sangat menganjurkan hambanya untuk mempelajari, memahami, dan membaca kitab suci Al-Qur’an .Kita sebagai hambanya dianjurkan untuk selalu mengingat nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Didalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “ Ingatlah nikmatku yang telah aku berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah ayat 122).
Kedua, kita melakukan hal yang bernilai baik pastinya akan ada gangguan setan untuk menghalanginya, oleh karena itu bahwa kebaikan akan sanantiasa hadir atau datang bersama dengan hal-hal yang bernilai buruk. Kita sebagai manusia harus selalu berpegang teguh hati untuk selalu berbuat kebaikan, jangan sampai setan berhasil menggoda kita untuk melakukan hal-hal yang sifatnya bernilai buruk. Allah SWT menekankan bahwa kebaikan jauh berbeda dengan hal keburukan, sekecil apapun kita berbuat kebaikan, maka akan jauh diatas sebagaimana kita melakukan hal yang bernilai buruk. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman, “ Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan, tolaklah ( kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.” (QS. Fussilat ayat 34). Hal buruk terkadang akan nampak begitu indah dimata kita, tetapi kebaikan akan jauh lebih indah dimata kita semua. Kita melakukan hal sekecil apapun untuk berbuat baik, maka itu tetaplah hal yang baik dan kita melakukan sebanyak apapun untuk berbuat buruk, maka itu tetaplah hal yang buruk. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, katakanlah (Muhammad), “ Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik , meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung.” (QS Al-Maidah ayat 100).
Ketiga, ingat bahwa kita melakukan hal yang baik itu untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain. Manusia diciptakan mempunyai akal pasti mempunyai pemikiran untuk mencintai dirinya. Seseorang yang mampu mencintai dirinya pasti akan melakukan hal-hal yang bernilai baik untuk dirinya. Allah SWT juga menjelaskan bahwa kita melakukan hal-hal yang baik terhadap orang lain itu juga akan bermanfaat untuk dirinya. Kita melakukan hal-hal yang bernilai baik terhadap orang lain maka kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman,” Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al-An’am ayat 160).
Keempat, ingat bahwa Allah SWT sanantiasa bersama orang-orang yang berbuat baik. Kita mempunyai kekasih mungkin tidak selalu bersama. Allah SWT menjanjikan kita, jika kita melakukan hal-hal yang bernilai baik, Allah SWT sanantiasa memberikan posisi yang lebih tinggi dari seorang kekasih. Allah SWT juga berjanji kepada hambanya, apabila hambanya melakukan hal-hal yang bernilai baik , maka Allah SWT sanantiasa menyertainya dan Allah akan selalu bersamanya. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “ Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut ayat 69).
Kelima, ingat bahwa Allah SWT sanantiasa melipatgandakan pahala untuk hambanya yang selalu berbuat kebaikan. Kita sebagai hambanya harus sanantiasa berbuat hal-hal yang bernilai baik. Kita melakukan perbuatan baik tidak akan sia-sia, karena kita akan merasakan manfaat atau nikmat yang sanantiasa Allah SWT berikan kepada hambanya. Dan ingat bahwa Allah tidak akan ingkar janji kepada hambanya. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman, “ Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu.” (QS. Al-Qasas ayat 84).
Keenam, ingat bahwa Allah SWT sanantiasa menjadikan hambanya yang berbuat kebaikan sebagai kekasihnya, jika balasan yang berlipat ganda itu belum cukup maka Allah mempunyai janji lain yang pastinya lebih besar dari balasan kebaikan yang berlipat ganda. Seseorang yang melakukan hal-hal yang bernilai baik , maka Allah akan menjadikan mereka sebagai kekasihnya. Seperti halnya seorang kekasih Allah SWT pasti akan menyayangi, melindungi, dan membahagiakan kekasihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H