Etika dan politik merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam konteks pendidikan Islam. Etika berfungsi sebagai dasar moral yang membimbing individu dalam berperilaku, sedangkan politik pendidikan Islam berhubungan dengan bagaimana kekuasaan dan kebijakan pendidikan dijalankan untuk menciptakan sistem pendidikan yang adil dan berkeadaban. Kedua aspek ini saling berinteraksi dan memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam yang seimbang, yakni tidak hanya mencetak individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berperan aktif dalam masyarakat.
Pendidikan Islam menekankan pada pembentukan karakter dan moralitas, yang sangat bergantung pada prinsip etika Islam. Dalam perspektif ini, pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan pengetahuan, tetapi juga untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Sehingga, etika dalam pendidikan Islam bukan hanya mencakup etika individu, tetapi juga etika sosial, di mana individu diajarkan untuk berperilaku adil dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain.
Di sisi lain, politik pendidikan Islam sangat berperan dalam menentukan bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam sistem pendidikan. Kebijakan politik yang diambil dalam bidang pendidikan akan menentukan aksesibilitas pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, serta kualitas pendidikan yang diberikan. Jika kebijakan politik pendidikan tidak berpihak pada keadilan sosial dan kesejahteraan umat, maka pendidikan akan kehilangan esensinya sebagai alat untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. Sebaliknya, jika kebijakan pendidikan didasarkan pada prinsip-prinsip etika Islam, maka pendidikan akan mampu mencetak individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan berkomitmen untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Oleh karena itu, hubungan antara etika dan politik dalam pendidikan Islam harus dilihat sebagai upaya untuk menyatukan tujuan pendidikan dengan prinsip-prinsip moral yang berlaku dalam masyarakat Islam. Dalam konteks ini, etika berfungsi sebagai pedoman moral yang mengarahkan tindakan politik pendidikan, sementara politik pendidikan bertanggung jawab untuk menciptakan kebijakan yang mendukung terwujudnya tujuan pendidikan Islam yang holistik. Dengan demikian, pendidikan Islam yang mengintegrasikan etika dan politik akan mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang luhur dan mampu berperan aktif dalam memperbaiki kondisi sosial masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H