Mohon tunggu...
Muhammad Alfarizi
Muhammad Alfarizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa S1 Hubungan Internasional Universitas UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Relevansi Pancasila

14 September 2024   22:27 Diperbarui: 14 September 2024   22:40 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ditulis oleh Muhammad Syukur Alfarizi

Mahasiswa Universitas Pembangunan Veteran Jakarta 2024

           

            Pancasila adalah dasar negara sekaligus ideologi yang menjadi panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sejak kemerdekaan, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah dijadikan landasan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, dengan kemajuan teknologi, arus globalisasi, dan perubahan sosial yang terjadi saat ini, muncul pertanyaan: apakah Pancasila masih relevan sebagai ideologi negara?

            Relevansi ialah mempunyai kaitan dan hubungan erat dengan pokok masalah yang sedang di hadapi. Relevan merupakan hal-hal yang sama yang dimana saling berkaitan dengan subjek dalam konteks yang tepat atau terhubung dan terkait dengan situasi yang di hadapi saat ini (Ainon Mohd,2005)

            Perspektif masyarakat terhadap pancasila tentu saja berbeda-beda. Setelah hampir selama 32 tahun Pancasila seolah 'dikeramatkan', pasca Reformasi Pancasila justru seperti hilang begitu saja. Hal ini disebabkan manipulasi penerapan Pancasila di masa Orde Baru yang mengakibatkan orang menjadi sinis terhadap Pancasila, sebab Pancasila adalah label politik Orde Baru. Mengkaji dan mengembalikan Pancasila dianggap mengembalikan kewibawaan Orde Baru.

            Segelintir masyarakat mengedepankan pemikiran seperti itu, tetapi banyak juga yang berpikir sebaliknya. Pancasila terdiri dari lima sila yang mengandung nilai-nilai universal, seperti keadilan, kemanusiaan, persatuan, dan demokrasi. Nilai-nilai ini bersifat fundamental dan tidak lekang oleh waktu. Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya, menekankan pentingnya spiritualitas dan moralitas dalam kehidupan bernegara. Dalam masyarakat yang semakin pluralistik, nilai ini tetap relevan karena mengakui kebebasan beragama sekaligus menjaga harmoni antarumat beragama. Nilai-nilai dalam Pancasila tidak hanya relevan pada masa lalu, tetapi juga di masa kini. Di tengah krisis sosial yang diakibatkan oleh konflik, ketimpangan ekonomi, dan ketidakadilan, Pancasila tetap menjadi pedoman penting untuk menjaga harmoni sosial dan memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

            Ideologi sendiri dalam arti sempit dapat dipahami sebagai seperangkat gagasan yang memuat penjelasan terhadap realistis, cita-cita, nilai yang ingin dicapai, dan cara mencapai cita-cita tersebut yang menjadi pedoman bagi suatu komunitas untuk bertindak, yang diakui dan dinyatakan secara tersurat oleh komunitas tersebut. Ideologi dalam arti luas mengandung pengertian sama, hanya tidak dinyatakan secara tersurat sebagai "ideologi" (Sastrapratedja,SJ,2001). Dalam perspektif ideologi, Pancasila memiliki posisi yang unik sebagai ideologi negara Indonesia. Sebagai ideologi, Pancasila dirancang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sesaat, melainkan untuk menjadi landasan pemikiran dan tindakan bangsa dalam jangka panjang.

            Salah satu alasan utama mengapa Pancasila masih relevan sebagai ideologi negara adalah sifatnya yang terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa ia tidak bersifat dogmatis atau kaku, melainkan fleksibel dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan baru. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar pemikiran tetapi juga sebagai panduan praktis dalam menghadapi berbagai situasi sosial, politik, dan ekonomi. Dalam perspektif ideologi, ideologi terbuka seperti Pancasila memungkinkan penyesuaian terhadap perubahan eksternal tanpa kehilangan inti nilai-nilainya. Pancasila memberikan kekuatan untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju era kejayaan sebagai bangsa yang bermartabat dalam peradaban. Pancasila mampu sebagai pilar kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan pertahanan keamanan (Erwin Susanto,2020).

            Para ahli sudah pernah mengemukakan pendapat mereka terhadap pertanyaan ini. Pancasila tetap relevan sebagai ideologi negara karena ia adalah nilai-nilai yang bersifat fundamental dan universal. Pancasila memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman karena sifatnya yang dinamis dan terbuka. Sebagai ideologi, Pancasila mampu menghadapi tantangan modern seperti globalisasi dan kapitalisme (Prof. Dr. Kaelan, M.S,2010). Beliau menyatakan bahwa pancasila ini masih sangat relevan sebagai ideologi negara di masa sekarang.

            Seorang ahli pancasila dan kebangsaan, Yudi Latif,Ph.D. menegaskan bahwa Pancasila adalah peta jalan bangsa Indonesia menuju kemajuan yang tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan. Dalam bukunya Negara Paripurna (2011), Yudi Latif menjelaskan bahwa Pancasila tetap menjadi pedoman yang kokoh untuk menjaga keberagaman Indonesia dan relevan menghadapi tantangan globalisasi dan konflik identitas.

Pancasila sebagai ideologi negara masih sangat relevan hingga saat ini. Nilai-nilainya yang universal mampu menjawab tantangan zaman, baik dari segi globalisasi, kemajuan teknologi, maupun keragaman sosial budaya yang ada di Indonesia. Tantangan ke depan bukanlah pada relevansi Pancasila itu sendiri, melainkan bagaimana menerapkannya dalam berbagai aspek kehidupan di era modern ini. Maka dari itu juga dibutuhkan kesadaran para pejabat negara agar mementingkan kepentingan masyarakat dan menjalankan pemerintahan dengan berlandaskan pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun