Begitu mulianya Nabi Muhammad SAW. Kelahiran Nabi Muhammad tersiar dimana-mana, bahkan di era Nabi sebelumnya. Pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, tahun 571 Masehi, Apa yang bisa kita contohkan dari Nabi Muhammad SAW di era milenial saat ini? Itu pasti sangat banyak. Salah satunya adalah gaya bicaranya. Ucapan Rasulullah SAW tidak pernah menyakitkan atau menyudutkan, apalagi diskriminatif. Ucapan yang ditujukan kepada mereka yang membencinya tidak pernah menyakitkan. Justru yang keluar adalah doa agar mereka yang menyakitinya berubah menjadi orang baik. Mari kita lihat apa yang terjadi saat ini di era milenial sekara. Banyak masyarakat begitu aktif menyebarkan kebencian, baik di dunia maya maupun nyata, dan banyak orang yang lebih sibuk mencari-mencari hal yang buruk daripada hal yang baik. Banyak orang melakukan provokasi hanya karena pendapat mereka berbeda. Karena mayoritas orang di Indonesia beragama Islam, orang-orang yang menyebarkan kebencian tersebut mungkin muslim. Kita harus introspeksi. Jika kita memang seorang muslim, akan lebih baik jika kita meniru Rasulullah dalam semua hal, termasuk bagaimana dia berbicara dan berperilaku.
Opini saya adalah Sebagai generasi muslim yang hidup di era milenial, saya percaya bahwa tidak ada alasan bagi kita untuk meninggalkan nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah SAW. Setiap nilai yang diajarkan masih relevan saat ini. Karena itu, jika kita tetap menyukai menyebarkan kebencian, hentikan itu segera. Karena Rasulullah tidak pernah mengajarkan hal itu. Jika kita terus menyukai provokasi dan bertikai satu sama lain, hentikan itu. Di tengah keragaman yang ada, mari kita bekerja sama satu sama lain. Karena Allah SWT menciptakan kita semua dengan keanekaragaman yang luar biasa, kita diwajibkan untuk saling memahami, mengerti, dan saling tolong menolong antar sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H