Mohon tunggu...
Muhammad Aldy Fahriansyah
Muhammad Aldy Fahriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Oh, hai. Saya gasuka nulis, hanya sedang tersesat di internet.

Hai internet, perkenalkan saya Aldy, Orang yang tidak pernah puas terhadap jawaban-jawaban biasa. Selalu ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, terus bertanya-tanya, karena sesungguhnya semua yang ada dihadapan kita hanyalah bayangan saja, bias.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Networking is Better Than Technical

4 Desember 2022   19:32 Diperbarui: 4 Desember 2022   19:45 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia sudah sejak lahir ditakdirkan untuk menjadi makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Sepintar dan secerdas apapun orang, jika dia tidak bisa berhubungan baik dengan orang lain, maka kepintaran tersebut rasanya tidak berarti. Karena itulah sebisa mungkin kita sebagai manusia harus bisa membangun hubungan lebih jauhnya relasi dengan manusia lain seluas mungkin. Sudah tidak asing memang ketika kita mendengar apa itu relasi atau disini Saya sebut saja networking karena pada dasarnya membangun relasi berarti berjejaring dengan manusia lain. Tetapi kebanyakan orang tidak sadar seberapa penting hal tersebut dilakukan secara masif, apalagi dilakukan di masa muda.

Mereka yang meremehkan networking kebanyakan memang malu untuk bertemu orang baru, merasa minder atau bahkan takut dikira aneh ketika mencoba untuk SKSD (So Kenal So Deket) kepada orang yang baru dia temui. Apalagi ketika dilakukan oleh orang yang memiliki kepribadian 'introvert', pasti berjejaring ini akan sangat berat untuk dilakukan.

Pada awalnya, memang untuk membentuk relasi atau bahkan lebih jauhnya berjejaring dengan orang baru akan sangat sulit dilakukan, kaku dan bahkan terasa aneh karena kita harus memulai pembicaraan baru dengan stranger. Tetapi setelah terbiasa, maka bertemu dengan orang baru merupakan kegiatan yang sangat mengasyikkan untuk dilakukan. Percaya atau tidak, Saya sudah merasakan hal tersebut, berada di titik sangat haus akan ingin bertemu orang baru setiap harinya.

Dengan bertemu orang baru, kita bisa mendapat berbagai insight dan pola pikir baru yang belum kita temui sebelumnya. Selain itu, dengan bertemu orang baru kita juga bisa mengetahui heterogenitas manusia secara real, tidak hanya 'ceuk ceunah' saja. Selain beberapa hal eksplisit diatas, masih banyak hal lain yang dapat menjadi adventages.

Telah dikutip diatas, sepintar-pintarnya orang dalam sekala 'technical', akan sia-sia ketika orang tersebut tidak memiliki networking dengan orang lain. Yes, 'networking is better than technical'. Menurutku, dengan membangun jejaring yang luas dengan orang lain, kita bisa dengan mudah meng-aktualisasikan diri kita dalam kehidupan ini. Mulai dari informasi dari jejaring yang sudah dibentuk menjadi mudah untuk didapat, seperti informasi tentang event, pekerjaan, ataupun kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk menambah softskill kita. Dengan berjejaring secara luas, kita juga bisa menambah relasi dengan orang-orang yang memang satu hobi dengan kita, misalnya hobi yang berfokus tentang literasi.

Pertukaran ide yang segar juga biasanya muncul dari tongkrongan yang berbeda-beda, itu bisa dilakukan ketika kita dapat berjejaring dengan berbagai tongkrongan. Misalnya di Kota Bandung kita memiliki banyak tongkrongan, yang satu di Cileunyi, yang satu di Jatinangor, yang lainnya di Taman Sari. Ketiga ide segar dari obrolan di ketiga tongkrongan tersebut ketiga dikurasi akan menghasilkan ide yang segar dan brilian daripada hanya berdasar dari satu tongkrongan saja. Saya percaya banyak orang yang menjadi manusia yang utuh karena memiliki tongkrongan yang beragam dan tidak monoton. Kemudian lebih jauhnya, dengan banyak berdiskursus dengan orang baru, pola pikir kita akan jauh melesat daripada pola pikir orang biasa yang tidak ber-networking, keren ga tuh.

Membangun networking memerlukan skill social life. Skill ini sama sekali tidak diajarkan di kelas sekolah atau kuliah, ini harus dilakukan dengan praktik langsung dilapangan, kita bisa menjadi ahli dengan sering melakukannya. Saya yakin, seseorang yang memiliki skill social life yang 'jago' akan lebih bisa bermasyarakat dengan baik di kemudian hari. Maka dari itulah Saya kira nongkrong sana sini selama itu wajar-wajar saja tidak selamanya salah. Salah satu cara sederhana  yang dapat dilalukan untuk membangun networking adalah dengan datang ke warkop terdekat, mulailah pembicaraan dengan pemilik warung kopi atau bahkan kepada sesama pengunjung warkop. Dengan begitu kita bisa mulai melatih skill social life. Percaya atau tidak, sebagian besar ide yang keren biasanya berasal dari obrolan warung kopi.

Pada intinya, selagi masih muda, Saya kira salah satu investasi besar yang dapat dilakukan adalah membangun jaringan yang luas. Gapapa deh ngeluarin duit agak banyak untuk ongkos nongkrong atau ngopi kesana-sini, tapi akan terasa lambat laun manfaatnya. Sekali lagi, networking is better than technical.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun