Mohon tunggu...
Muhammad Abdulloh Alawi
Muhammad Abdulloh Alawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Film film MCU DCU sama kitab kuning

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Etika Pendidikan Dalam Praktik Pembelajaran

13 Desember 2024   15:04 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Sebagai sebuah sistem yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan etika dan moral dalam setiap aspek pembelajaran. Dalam praktiknya, etika pendidikan Islam menjadi pondasi utama yang mengarahkan proses pembelajaran agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan ajaran agama.

Etika pendidikan Islam pada praktik pembelajaran dimulai dari sikap seorang pendidik. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan bagi peserta didik. Dalam Islam, seorang guru diibaratkan sebagai "murabbi," yakni pendidik yang tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga mendidik akhlak. Hal ini berarti seorang guru harus memiliki integritas, kesabaran, dan kasih sayang dalam mengajar. Sikap ini akan tercermin dalam bagaimana mereka menghormati peserta didik, mendengarkan pendapat mereka, dan memberikan motivasi untuk terus belajar.

Di sisi lain, etika peserta didik juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran. Dalam Islam, mencari ilmu adalah sebuah ibadah, dan karenanya harus dilakukan dengan niat yang ikhlas. Etika peserta didik tercermin dalam sikap hormat kepada guru, disiplin dalam belajar, serta kesungguhan dalam memahami materi yang diajarkan. Pendidikan Islam menekankan pentingnya adab sebelum ilmu, di mana akhlak yang baik menjadi prasyarat utama dalam proses pembelajaran.

Selain hubungan antara guru dan murid, etika pendidikan Islam juga mengatur bagaimana ilmu disampaikan. Proses pembelajaran harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, penuh hikmah, dan tidak memaksakan kehendak. Al-Qur'an mengajarkan pentingnya menyampaikan ilmu dengan "mauidhah hasanah" atau nasihat yang baik. Dalam praktiknya, pembelajaran harus dirancang agar menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan peserta didik, tanpa menghilangkan esensi nilai-nilai Islam.

Etika pendidikan Islam juga menuntut kejujuran dalam setiap aspek pembelajaran, baik dari guru maupun siswa. Guru harus jujur dalam menyampaikan ilmu dan tidak menyembunyikan kebenaran, sementara siswa harus menjunjung tinggi kejujuran dalam proses belajar, termasuk saat menghadapi evaluasi. Prinsip ini bukan hanya membentuk karakter individu, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang adil dan bermartabat.

Dengan menerapkan etika pendidikan Islam dalam praktik pembelajaran, diharapkan generasi yang dihasilkan bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Pendidikan Islam yang beretika akan melahirkan individu-individu yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan agama. Dalam konteks ini, pendidikan Islam menjadi sarana penting dalam membangun peradaban yang berlandaskan pada nilai-nilai keadilan, kasih sayang, dan kebijaksanaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun