Mohon tunggu...
Muhammad Abdulloh Alawi
Muhammad Abdulloh Alawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Film film MCU DCU sama kitab kuning

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan Politik Dan Etika Dalam Pendidikan Islam

12 Desember 2024   01:31 Diperbarui: 12 Desember 2024   01:31 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Islam merupakan salah satu elemen penting dalam pembentukan karakter dan moral generasi muda. Namun, dalam praktiknya, pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dari pengaruh politik. Kebijakan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi jalannya pendidikan Islam di Indonesia. Dalam hal ini, hubungan antara politik dan etika dalam pendidikan Islam menjadi isu penting yang perlu dikaji secara mendalam. Politik, sebagai alat untuk mencapai kepentingan bersama, seharusnya berperan dalam memperkuat sistem pendidikan Islam yang berbasis pada etika. Namun, dalam beberapa kasus, politik justru sering kali mencampuri pendidikan dengan cara yang merusak nilai-nilai etika yang dijunjung tinggi oleh Islam.

Salah satu contoh pengaruh politik terhadap pendidikan Islam terlihat dalam penentuan kebijakan kurikulum dan alokasi anggaran. Kebijakan politik yang tidak etis sering kali menempatkan pendidikan Islam di posisi yang kurang diuntungkan, dengan anggaran yang terbatas dan perhatian yang minim dari pemerintah. Akibatnya, banyak lembaga pendidikan Islam, terutama madrasah dan pesantren, mengalami kekurangan fasilitas serta rendahnya kesejahteraan guru. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pendidikan Islam untuk terus menegakkan prinsip-prinsip etika dalam proses pembelajaran, sementara di sisi lain, mereka harus bertahan dengan sumber daya yang terbatas.

Di sisi lain, pendidikan Islam juga memiliki tanggung jawab untuk memperkuat etika dalam dunia politik. Pendidikan Islam yang berbasis pada ajaran moral dan akhlak yang baik seharusnya mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang beretika dan mampu menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi. Dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan kepada para siswa, pendidikan Islam memiliki potensi besar untuk membentuk generasi yang berperan aktif dalam menciptakan tatanan politik yang lebih bermoral dan berkeadaban. Namun, untuk mencapai hal ini, pendidikan Islam harus tetap independen dari pengaruh politik praktis yang sering kali merusak integritas lembaga pendidikan.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan Islam masih sering dijadikan alat politik oleh pihak-pihak tertentu yang ingin meraih simpati publik. Isu-isu agama kerap digunakan dalam kampanye politik, tetapi hanya sebatas retorika tanpa adanya komitmen nyata terhadap perbaikan sistem pendidikan Islam. Fenomena ini menunjukkan bahwa politik yang tidak etis dapat merusak substansi pendidikan Islam, di mana nilai-nilai moral yang diajarkan justru tidak tercermin dalam kebijakan publik yang diambil.

Dalam hal ini, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus memastikan bahwa kebijakan pendidikan Islam didasarkan pada etika yang baik, sehingga pendidikan Islam dapat berjalan dengan optimal. Pemerintah harus berkomitmen untuk mendukung pendidikan Islam dengan kebijakan yang berpihak pada kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik, serta memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan mencakup nilai-nilai etika yang relevan dengan tantangan zaman.

Hubungan antara politik dan etika dalam pendidikan Islam merupakan suatu simbiosis yang seharusnya berjalan harmonis. Ketika politik dijalankan dengan prinsip etika yang kuat, pendidikan Islam akan mendapatkan dukungan yang cukup untuk terus melahirkan generasi berakhlak baik dan bermoral tinggi. Sebaliknya, ketika politik melenceng dari etika, pendidikan Islam akan berada dalam posisi yang rentan dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendorong terciptanya tatanan politik yang mendukung etika pendidikan Islam, demi membangun bangsa yang cerdas dan bermoral.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun