Mohon tunggu...
pondok pesantren daarul arqom
pondok pesantren daarul arqom Mohon Tunggu... Penulis - muda qur'ani muda berprestasi

daarul arqom kampus 1 pulon malangan daarul arqom kampus 2 tulung, tulung, tulung daarul arqom kampus 3 wajong wetan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Rekreatif Tidak Merasa Dididik tetapi Terdidik

9 Oktober 2022   17:03 Diperbarui: 9 Oktober 2022   17:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Rekreatif Tidak Merasa Dididik Tetapi Terdidik

Oleh Masruri Abd Muhit

Selama 9 tahun saya belajar di pondok modern Gontor (1969-1978, 4 tahun di KMI dan 5 tahun di IPD sambil membantu mengajar di KMI) saya merasakan kehidupan yang dipenuhi kesenangan dan kedamaian.

Bagaimana tidak senang, mau apa saja bisa, mau berolahraga semua disediakan sarana dan waktunya, dari sepakbola, bola volley, bola pingpong, bulu tangkis, termasuk bola basket meskipun itu baru ada saat saya kelas 6 dll, dan waktunya yang disediakan pagi sebelum waktu sarapan dan sore setelah solat asar.

Mau menambah ilmu juga ada sarananya dengan masuk kelas pagi dan sore, dan kalau masih kurang bisa ke perpustakaan atau berkonsultasi pada para ustadz yang siap standby setiap saat, atau mau ketrampilan menjahit, komputer, sablon, kesenian dan lain lain juga ada wadahnya.

Mau istirahat tidur ada tempat dan waktunya, termasuk kebutuhan makan minum, bahkan saya merasakan makanannya cukup bahkan lebih enak dari yang saya makan di rumah saya. Jaman saya dulu (1969) keadaan masyarakat di desa saya dan bahkan mayoritas daerah masih sangat sederhana makan nasi bu'u' (tepung jagung) sdh menjadi makanan sehari-hari, sayur kubis menjadi sayur istemewa, ikan ayam tidak makan kecuali kalau ada tetangga mengadakan selamatan, sementara di pondok waktu itu nasinya putih meskipun agak mangkak, kubis hampir tiap hari selain tewel, ikan ayam sesekali ada.

Kehidupan di Gontor itu memang dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan kemaslahatan penghuninya, sehingga akan terasa menyenangkan dan natural biasa biasa saja, namun semuanya mengandung pendidikan untuk kemaslahatan dan terciptanya hal hal yang diperlukan dalam kehidupan atau istilahnya dibaliknya ada hidden kurikulum atau kurikulum tersembunyi.

Untuk jadwal hidup harian, sebelum subuh mereka sudah bangun, yang sempat tahajjud tahajjud, diteruskan dengan solat subuh berjamaah untuk kemudian mengaji Al-Qur'an dan perbendaharaan kosa kata Arab dan Inggris, olahraga dan mandi persiapan ke kelas sekaligus makan pagi. Pelajaran di klas dari jam 07.00 sd 12.20 dengan istirahat dua kali, terus solat dzuhur berjamaah, makan siang dan istirahat. Pelajaran sore untuk klas 1 sd 4 dari jam 14.00 sd 15.00, diteruskan dengan solat asar berjamaah, kemudian yang senang olahraga olahraga sementara yang hobi musik atau yang lainnya melakukan itu semua pada jam itu sampai 16.30.

Diteruskan mandi, kemudian pergi ke masajid jam 17.00 membaca Alqur'an, solat magrib berjamaah dan mengaji lagi setengah jam terus makan malam. Kemudian solat isya' berjamaah diteruskan dengan belajar bebas sampai jam 22.00 terus tidur malam sampai bangun sebelum subuh.

Selain itu ada jadwal mingguan, berupa latihan berpidato yang istilahnya di pondok muhadloroh, dalam bahasa Arab pada hari kamis jam ke 5 dan 6 atau sekitar jam 11.00 sampai jam 12. 20, dalam bahasa Indonesia malamnya sehabis isya' sampai jam 21.30, dan dalam bahasa Inggris hari ahad malam senin, juga ada latihan kepramukaan hari kamis siang, lari pagi atau senam pagi hari selasa dan jum'at termasuk bersih bersih dan menjemur kasur dll.

Ada juga jadwal tahunan semesteran ganjil dan genap atau yang istilah di Gontornya ujian pertengahan tahun (imtihan nisfis sanah) dan ujian akhir tahun (imtihan akhir sanah), termasuk liburan (utlah) pertengahan tahun tgl 10 sd 20 R Awal dan liburan akhir tahun 20 Sya'ban sd 10 Syawal dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun