Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Ghaisan
Muhammad Akmal Ghaisan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ISI Padang Panjang

Saya adalah seorang mahasiswa DKV yang suka mencoba hal-hal baru. Saya menikmati menggambar, mengedit foto, dan bereksperimen dengan berbagai media. Saya juga senang mempelajari bagaimana cara membuat desain yang dapat memengaruhi cara orang lain berpikir dan merasa. Saya sangat terbuka terhadap masukan dan kritik, dan selalu mencoba untuk memperbaiki karya saya. Selain itu, saya juga sangat tertarik dengan bidang jurnalistik dan senang belajar hal-hal baru terkait dengan itu. Saya senang menulis, mengumpulkan informasi, dan mengeksplorasi berbagai sudut pandang untuk membentuk sebuah cerita. Saya percaya bahwa keahlian saya di bidang DKV dapat membantu saya dalam mengemas berita atau cerita menjadi bentuk visual yang menarik dan mudah dipahami oleh publik. Saat ini, saya masih terus belajar dan berusaha menjadi lebih baik di kedua bidang ini, dan berharap dapat terus berkembang dalam bidang yang saya geluti.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Keuntungan Masakan Jawa di Sumatera Barat, Bisnis yang Menggiurkan?

7 April 2023   19:18 Diperbarui: 7 April 2023   19:26 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner Jawa selalu menjadi primadona bagi pecinta masakan Indonesia. Namun, tahukah kamu bahwa menjual masakan Jawa di daerah Sumatera Barat bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan? Ya, benar sekali! Berbicara mengenai hal tersebut, kami berkesempatan untuk mewawancarai salah satu pedagang yang telah sukses menjajakan masakan Jawa di daerah Sumatera Barat.

Salah satu pedagang Pondok Soto Lamongan dan Nasi Uduk Pak Slamet mengungkapkan bawha menjual masakan Jawa di daerah ini memilik keuntungan yang tidak kalah dengan daerah asalnya dan dapat mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. “Masyarakat Sumatera Barat sangat terbuka dengan budaya dan kuliner dari daerah lain, termasuk Jawa. Kita bisa memanfaatkan hal ini sebagai peluang bisnis yang menguntungkan,” tutur Pak Sujatno.

Menurut Pak Slamet, keunikan dari masakan yang dijual di kedainya adalah bumbu rempah yang terdiri dari bahan-bahan segar dan khas dari daerah Jawa. Hal ini membuat rasa masakan menjadi lebih kaya dan bervariasi. "Tidak hanya menggunakan bahan yang segar, kami juga memperhatikan proses pembuatan dan pengolahan masakan agar tetap terjaga kualitasnya. Sehingga, meskipun jauh dari daerah asalnya, masakan tetap terasa lezat dan menggugah selera," ujarnya.

Tak hanya rasanya yang lezat, harga yang ditawarkan oleh Pondok Soto Lamongan dan Nasi Uduk  juga cukup terjangkau. Beliau juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan harga yang sesuai dengan kualitas masakan yang ditawarkan.

Namun, Beliau juga menekankan bahwa untuk sukses berbisnis di daerah Sumatera Barat, para pedagang harus dapat beradaptasi dengan selera dan budaya masyarakat setempat. “Kita harus pandai menyesuaikan diri dengan kebiasaan makan masyarakat Sumatera Barat. Misalnya, menyesuaikan rasa masakan agar tidak terlalu berlebihan atau menggunakan bahan baku yang lebih familiar bagi mereka,” kata Pak Slamet.

Dari wawancara dengan Pak Slamet, dapat disimpulkan bahwa menjual masakan Jawa di daerah Sumatera Barat adalah peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan cita rasa yang khas dan unik serta modal yang terjangkau, bisnis ini dapat menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin memulai bisnis kuliner. Namun, seperti dalam bisnis lainnya, kesuksesan dalam menjual masakan Jawa di daerah Sumatera Barat juga membutuhkan kerja keras dan ketekunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun