Sore itu selepas pulang dari kampus aku menunggu bus di halte, awan semakin gelap, hembusan angin semakin kencang. Â Membuat badanku menggigil kedinginan. Setengah jam sudah aku lewati untuk menanti, akhirnya bus yang akan aku tumpangi datang juga. Rasa bahagia menyelimuti hati tatkala bus itu menghampiriku.
Saat di dalam bus, aku tengok kanan,kiri ternyata bus itu sepi, cuma ada 9 penumpang, jadi bisa duduk leluasa deh, hehe. Aku pun duduk di bangku paling tengah serambi menyender jendela, untuk menikmati tiupan angin.
Hem... Untuk menghilangkan rasa bosan, seperti biasa aku mendengarkan musik instrumen YIRUMA, irama piano yang indah membawa sensasi tetsendiri .
Di halte berikutnya aku melihat seorang Bapak Tua hendak menaiki bus, pada saat ia menginjakkan kakinya ketangga bus salah satu sepatunya terlepas dan jatuh kejalan._
Sementara itu pintu bus lalu tertutup dan bus langsung bergerak, sehingga si Bapak Tua tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi.
Aku pandangi dengan tenang si Bapak Tua itu melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.
Sontak akupun kaget melihat kejadian itu, tanpa berfikir panjang aku langsung menghampiri dan bertanya kepada si Bapak Tua?Â
Aku : " Assalamuallaikum, Mengapa Bapak melemparkan sepatu yang sebelahnya juga ?"
Bapak tua : " Walaikumsallam nak, Si Bapak Tua sambil tersenyum menjawab ringan,
"Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya, itu sepatu baru dan bagus".