Akhir-akhir ini warga kota Chilpancingo, negara bagian Guerrero, Meksiko Tengah berkabung. Lantaran walikota baru mereka Alejandro Arcos dibunuh setelah enam hari menjabat menjadi walikota chilpancigo, Guerrero.Â
Jauh sebelum itu 38 kandidat pejabat tewas di bunuh, 2 orang tewas dibunuh saat proses pemungutan suara dan tiga hari sebelum kematian sang walikota, sang sekretaris kota Francisco Tapia juga tewas terbunuh.Â
Daerah tersebut memang terkenal akan bahaya-nya ancaman dan pembunuhan terhadap politisi-politisi oleh geng-geng narkoba. Apalagi untuk politisi-politisi yang tidak mau berkerja sama dengan geng-geng kriminal narkotika. Dikutip dari KOMPAS.COM gubernur Guerrero berkata "Kepergiannya membuat seluruh masyarakat Guerrero berduka dan membuat kami marah," kata Gubernur Guerrero, Evelyn Salgado, dalam sebuah pernyataan yang disebarkan di media sosial.
Kasus pembunuhan walikota di Meksiko mencerminkan kondisi sosial dan politik yang sangat kompleks dan berbahaya di negara tersebut. Selama beberapa tahun terakhir, banyak walikota dan pejabat publik lainnya menjadi target serangan brutal, terutama yang berusaha menegakkan hukum atau melawan kartel narkoba.
Meksiko telah lama bergulat dengan masalah kekerasan yang disebabkan oleh perang melawan narkoba. Kartel narkoba, yang memiliki jaringan luas dan kekuatan besar, sering kali berkonflik satu sama lain untuk menguasai wilayah dan rute perdagangan. Dalam konteks ini, walikota yang berani mengambil sikap melawan kartel sering kali menjadi sasaran.Â
Mereka dihadapkan pada pilihan sulit antara berkompromi dengan kekuasaan kriminal atau mempertaruhkan hidup mereka.
Â
Dampak-dampak dari kejadian tersebut:
- Sosial dan Politik
Kejadian tersebut memiliki dampak yang sangat luas terutama pada dampak sosial dan politik. Pertama, hal ini menciptakan suasana ketakutan di antara para pejabat yang baru terpilih, banyak dari mereka menjadi lebih berhati-hati dan cenderung berkompromi dengan kartel untuk menjaga keselamatan mereka. Kedua, masyarakat umum sering kali kehilangan kepercayaan terhadap institusi pemerintah dan aparat penegak hukum, yang dianggap tidak mampu melindungi mereka.Â
Kekerasan ini juga menimbulkan pertanyaan serius tentang perlunya reformasi dalam sistem hukum dan keamanan di Meksiko.Â
Banyak yang menyerukan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif untuk menangani masalah ini, termasuk peningkatan dukungan untuk aparat penegak hukum, reformasi institusi, dan program-program untuk mengurangi kemiskinan dan ketidakadilan sosial yang menjadi faktor pendorong kekerasan.
- Legitimasi Pemerintah