Negara marxis punya dalil bahwa kemajuan peradaban adalah pada militernya, sedangkan Amerika mengklaim kemajuan peradaban dilihat dari pendapatan perkapitanya dan itu pula yang menjadi barometer negara maju bapak Jokowi. Universitas Amerika diklaim maju sebab mereka sendiri yang mengklaim.
Sejatinya mereka tidak maju dari skor perkembangan penemuan tenologi, militer, sosial, dan ekonomi. Mereka menggunakan konsepsi dekonstruksi paradigma yaitu mencari suara politik yang banyak untuk mempropagandakan bahwa pendidikan Amerika, Finlandia, Inggris, Jerman adalah termaju dan negara mereka adalah kuat dst, nyatanya itu hanya citra bahwa mereka maju dengan memaksa Dunia menggunakan standart mereka.
Hitler menyatakan, bahwa tentara Amerika adalah tentara lemah, letak kelemahan mereka bukan pada persenjataan tapi pada mental terutama resiliensi. Inilah yang membuat mereka menjadi pasukan pengecut yang dibantai di Vietnam, sebab tidak ada loyalitas dari para liberalis.
Sejatinya rata-rata mahasiswa universitas terbaik Amerika dalam bidang apply masih kalah penguasaan materinya banding rata-rata mahasiswa Universitas Teknik Kim Chaek Pyongyang yang benar-benar di isi anak-anak pilihan yang tidak berorientasi mendapat uang tetapi pada kecanggihan teknologi yang mereka ciptakan terbukti disaat negara-negara NATO membawa hulu ledak nuklirnya dengan roket yang bisa di tembak di udara, Korea Utara telah memiliki rudal hyper sonic yang tidak bisa dihentikan sistem pertahanam udara manapun.
Rusia dan negara-negara marxis adalah negara yang benar-benar membangun peradaban, dan benar-benar membangun negara. Di negara adidaya Amerika saat Biden tidur di hotel terbaik negaranya, banyak rakyat Amerika masih tidur di gorong-gorong, sedangkan disaat banyak remaja Amerika, Jepang , dan Eropa berbondong-bondong mendaftar sebagai artis video porno, dan berhalusinasi membuka invesasi bodong yang membuatnya kaya, di negara marxis remaja sedang belajar spesialisasi kejuruannya untuk konstribusi pada salah satu bidang industri yang memajukan negaranya.
Biden tidak menyadari sanksi yang diberikannya pada Rusia, akan membuat Rusia mencari alternatif keuangan baru selain eksport, yaitu invasi Jerman (Uni Eropa) seperti yang terjadi pada Hitler yang juga disanksi, mengapa Jerman sebab suatu kecerobohan sistem pertahanan keuangan Uni Eropa yang meletakkan semua cadangan emas mereka di Frankfurt artinya bila cadangan emas Frankfurt direbut seluruh uang moneter Euro yang tersebar diseluruh Eropa tidak memiliki nilai.
Panglima militer cerdas akan berpikir bahwa daripada rakyatnya krisis akibat sanksi ekonomi, lebih baik para musuh yang kehidupannya dirubah menjadi neraka, karena menyita aset Ukraina saja tidak cukup sebagai ganti rugi modal perang Rusia saat ini (baik perang ekonomi ataupun militer).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H