Mohon tunggu...
Muhammad Agil Marwan Rahman
Muhammad Agil Marwan Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas HaluOleo/Teknik Informatika

Mahasiswa baru Teknik Informatika angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Peningkatan Kualitas Citra RGB Menggunakan Metode Homomorphic Filterung

2 Juni 2024   23:32 Diperbarui: 3 Juni 2024   00:00 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

   Foto dijadikan rekaman visual yang memiliki nilai historis atau kenang-kenangan. Akan tetapi banyak foto-foto kenangan tidak lagi
terlihat bagus dan memiliki noise yang disebabkan karena efektifitas alam seperti penguapan zat cair yang ada disekitar gambar,
bisa juga debu ataupun air yang mengenai permukaan gambar, selain itu penyebab noise juga bisa disebabkan plastik dan material
kertas yang terdapat pada bagian tempat penyimpan gambar seperti album foto. Untuk noise yang disebabkan pada saat
pengambilan citra digital dari perangkat kamera dapat berupa kumparan asap atau cahaya yang menyebabkan tampilan gambar
tidak jelas. Saat proses pengambilan citra RGB sering dijumpai noise seperti bintik-bintik hitam. Noise dapat diperbaiki dengan
beberapa teknik enhancement image seperti penghalusan, perataan, dan konvolusi. Perbaikan noise pada citra digital salah satunya
dapat dilakukan dengan Metode Homomorphic filtering. Perbaikan citra dengan metode Homomorphic filtering dilanjutkan dengan
Butterworth Filtering merupakan bagian dari algoritma discrete fourier transform menegaskan sebuah konsep yang jarang
dilakukan untuk perbaikan citra RGB. Akan tetapi hal ini dapat dibuktikan dalam bentuk pengujian untuk menghilangkan noise
dalam memperbaiki kualitas citra RGB.

     Noise menyebabkan tampilan gambar atau photo menjadi tidak baik dan cacat. Noise dapat disebabkan karena
efektifitas alam seperti penguapan zat cair yang ada disekitar gambar, bisa juga debu ataupun air yang mengenai
permukaan gambar, selain itu penyebab noise juga bisa disebabkan plastik dan material kertas yang terdapat pada
bagian tempat penyimpan gambar seperti album photo. Untuk noise yang disebabkan pada saat pengambilan citra
digital dari perangkat kamera dapat berupa kumparan asap atau cahaya yang menyebabkan tampilan gambar tidak
jelas. Saat proses pengambilan citra RGB sering dijumpai noise seperti bintik-bintik hitam. Dengan demikian noise
merupakan suatu variasi acak (tidak ada dalam objek yang dicitrakan) dari informasi kecerahan atau warna dalam
citra, dan biasanya merupakan aspek dari gangguan elektronik atau reaksi alam seperti zat kimia.


Citra berwarna red, green dan blue (RGB) memiliki ketentuan terdiri dari tiga ruas warna merah, hijau dan biru.
Masing-masing ruas tersebut memiliki penomoran yang sama dengan citra greyscale sebenarnya yaitu warna 8 bit,
sedangkan pada citra RGB untuk setiap layer 8 bit dikali 3 layer atau kelipatan greyscale 8 bit sebanyak tiga kali,
dengan kata lain masing-masing RGB adalah tiga greyscale yang memiliki unsur warna yang berbeda.


Perbaikan citra digital terhadap noise dapat mengunakan beberapa teknik konvolusi. Salah satu metode yang
masih jarang digunakan adalah metode Homomorphic filtering. Homomorphic filtering merupakan metode kategori
discrete fourier transform yang perbaikan dilakukan citra yang bekerja pada domain frekuensi. Homomorphic filtering
melakukan transformasi fourier diskrit untuk mengubah gambar dari domain spasial ke dalam domain frekuensi dan
berikutnya melakukan filtering terhadap gambar menggunakan butterworth lowpass filtering.


Penelitian sebelumnya yang melakukan perbandingan metode Homomorphic filtering dengan Metode Contrass
Streching terhadap citra underwater. Dalam penelitiannya Adi Mora Lubis et al, mengatakan hasil dan pengujian
dalam melakukan perbandingan untuk perbaikan kualitas citra underwater yaitu metode Homomorphic filtering
memiliki kualitas citra yang lebih baik. Sedangkan penelitian lainnya dilakukan oleh Hafidz et al mengatakan langkah
pertama yang dilakukan oleh algoritma ini melakukan pemisahan antara dua buah komponen utama dari sebuah citra,
yaitu komponen illuminance dan komponen reflectance dan selanjutnya mengubah domain spasial menjadi domain
frekuensi. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan fungsi transformasi fourier diskrit. Selanjutnya adalah
melakukan filtering menggunakan Butterworth filtering. Setelah selesai dilakukan maka domain dikembalikan ke
domain spasial dengan melakukan proses transformasi fourier diskrit.

     Perbaikan citra dengan metode Homomorphic filtering dilanjutkan dengan Butterworth Filtering merupakan
bagian dari algoritma discrete fourier transform menegaskan sebuah konsep yang jarang dilakukan untuk perbaikan
citra RGB. Akan tetapi hal ini harus dibuktikan dalam bentuk pengujian yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas
citra RGB. Tidak semua noise yang dapat diperbaiki, hanya gambar yang memiliki tingkat noise 10% pada wilayah
atau area gambar yang bisa diperbaiki. Untuk gambar yang memiliki noise lebih dari 10% itu dapat membuat gambar
menjadi berbeda dengan hasil yang dinginkan, seperti nilai warna noise bercampur dengan nilai warna yang tidak
memiliki noise atau nilai warna noise dikatakan lebih banyak.

Citra digital
Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu
sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambaran
pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan [1].
Perbaikan kualitas citra (image enhancement) merupakan salah satu proses awal dalam pengolahan citra.
Perbaikan kualitas citra diperlukan karena seringkali citra yang dijadikan objek mempunyai kualitas yang buruk,
misalnya citra mengalami derau (Noise), citra terlalu gelap/terang, citra kurang tajam, kabur, dan sebagainya. Image
enhancement juga melibatkan level keabuan dan manipulasi kontras, pengurangan derau, pemfilteran, penajaman,
interpolasi dan magnifikasi, pseudo warna, dan sebagainya [2].
Citra berwarna atau bisa dinamakan citra RGB, merupakan jenis citra yang menyajikan warna dalam bentuk
komponen R (merah), G (hijau), dan B (biru). Setiap komponen warna menggunakan 8 bit (nilainya berkisar antara 0
sampai 255). Dengan demikian, kemungkinan warna yang dapat di sajikan mencapai 255 x 255 atau 16.581.375 warna.

Noise
Noise (Derau) adalah gambar atau pixel yang mengganggu kualitas citra. Derau dapat disebabkan oleh gangguan
fisik(optik) pada alat akuisisi maupun secara disengaja akibat proses pengolahan yang tidak sesuai. Contohnya adalah
bintik hitam atau putih yang muncul secara acak yang tidak diinginkan di dalam citra. bintik acak ini disebut dengan
derau salt dan pepper. [3].
Noise pada citra dapat terjadi karena beberapa sebab. Efek masing-masing Noise tenunya berbeda-beda. Ada
efeknya sangat mempengaruhi tampilan citra, tetapi ada juga yang tidak begitu berpengaruh terhadap citra. Noise yang
dimaksud adalah Noise yang terjadi karena karakteristk dari derajat keabu-abuan (gray-level) atau dikarenakan adanya
variabel acak yang terjadi karena karakteristik Fungsi Probabilitas Kepadatan (Probability Density Function (PDF)).
Salt and Pepper Noise biasa dinamakan sebagai Noise impuls positif dan negatif. Noise ini disebabkan karena
terjadinya error bit dalam pengiriman data, pixel-pixel yang tidak berfungsi dan kerusakan pada lokasi memori.
Bentuk Noise ini berupa bintik-bintik hitam atau putih di dalam citra.

Homomorphic filtering
Homomorphic filtering merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengkompensasi efek dari
iluminasi yang tidak merata pada citra dan meningkatkan penampilan gambar secara simultan berbagai intensitas
kompresi serta peningkatan kontras. Menurut model ini, sebuah image mempunyai persamaan seperti Persamaan
(1) :
f(x,y) = i (x,y)r(x,y) (1)
Langkah pertama adalah melakukan Diskrit Tranformasi Fourier untuk mengubah gambar dari domain spesial ke
dalam domain Frekuensi[4].
a. Diskrit Tranformasi Fourier
Suatu citra diskrer berdimensi dua f(x,y) dapat dinyatakan sebagai deret Fourier yaitu sebagai berikut [4]:
Diketahui terdapat matrik dari sebuah citra grayscale.

Butterworth filter
Butterworth filter adalah Langkah terakhir adalah menghilangkan operasi logaritma yang dilakukan diawal proses
dengan cara melakukan operasi eksponensial sehingga diperoleh enhanced image yang diinginkan dilambangkan
dengan g(x,y) yaitu [3]:
= i0(x,y) r0(x,y) (2)
Langkah pertama adalah tentukan dahulu kernel distribusi Butterworth Lowpass Filtering, setelah nilai kernelnya
dapat makan akan dikonvolusikan untuk mendapatkan hasil dari Homomorphic filtering.

Analisa Reduksi Noise Pada Citra bewarna RGB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun