beberapa hari ini kita dikejutkan dengan vidio viral pengeroyokan yang dilakukan siswa kepada gurunya. Dunia pendidikan tercoreng, suatu hal yang sangat miris dan sangat disayangkan seakan-akan guru sudah tidak berharga lagi. Walau pihak sekolah terkait telah mengklarifikasi bahwa itu hanya sebuah guyonan atau hanya bercanda, tetapi itu sudah melebihi batas wajar dan menyalahi etika seorang murid. Lalu siapa yang harus disalahkan atas kejadian ini?
Tentu para siswalah dimana menjadi "aktor" dalam kasus ini yang paling disalahkan, akan tetapi siswa tidak akan melakukan perbuatan tercela itu tanpa ada hal pendukung terjadinya peristiwa tersebut. Apakah sistem sekolah yang kurang menanamkan rasa kesopansantunan? Apakah program bimbingan konseling tidak dijalankan secara maksimal? Hal ini sekiranya perlu dievaluasi, dalam pengevaluasian kita dapat mengetahui dan memperbaiki kesalahan.
Hal yang sering terjadi di sekolah-sekolah dimana akan melakukan evaluasi jika suatu kejadian itu terjadi. Pengevaluasian program bimbingan konseling tidak harus menunggu suatu kejadian atau peristiwa besar terjadi. Evaluasi harus dilakukan sesering mungkin untuk mencegah berbeloknya dari tujuan awal dari bimbingan konseling tersebut.
Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan sang peserta didik dan komponen yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan perilaku atau sikap kepribadian siswa kearah yang lebih baik menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pelaksanaan program BK.
Program pelaksanaan bimbingan konseling harus disesuaikan dengan pedoman operasional pelayanan dimana kegiatan operasianal harus disusun dalam sistematika yang rinci. Ketika program pelaksanaannya telah tersusun maka hal yang perlu dievaluasi selanjutnya ialah proses pelaksanaannya dan hasil pelayanannya, apakah proses bimbingan konseling itu berjalan dengan baik atau tidak, jika tidak maka apa hal-hal yang kurang dalam proses tersebut. Berhasilnya tidaknya suatu bimbingan konseling bisa dilihat dari hasil atau outputnya.
Sebagai rakyat Indonesia yang dikenal dunia dibidang kesopanan dan kereligiusan warganya, sudah sepatutnya kita merubah sifat-sifat yang dapat mencoreng nama baik negara Indonesia. ingat!! Nasib suatu bangsa ditentukan oleh para pemuda yang akan menjadi generasi penerus bangsa, ketika penerus bangsa hancur maka hancurlah bangsa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H