Mohon tunggu...
Muhammad Affan
Muhammad Affan Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi menonton dan menulis. menerawang dan bermeditasi dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implemetasi Kebijakan dalam Pengambilan Keputusan (Aksi Nyata Modul 3.1)

15 Maret 2023   21:44 Diperbarui: 15 Maret 2023   21:55 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebajikan dalam kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang tidak bisa terpisahkan. setiap memiliki kesempatan untuk memimpin namun tidak semua orang mampu memimpin dalam kebijakan dan kebajikan. hal ini lah yang menjadi modal dasar bagi setiap manusia untuk terus melatih karakter kepemimpinan dalam dirinya sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

 

Artinya : Kalian semua adalah pemimpin dan masing-masing dari kalian akan diminta (pertanggungjawaban) atas orang yang berada di bawah pimpinan kalian

Hadis diatas merupakan sebuah peringatan bahwa setiap manusia merupakan pemimpin minimal ia memimpin dirinya. begitu juga dengan seorang guru yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar yaitu sebagai pemimpin pembelajaran, ia memiliki tanggung jawab bagaimana memutuskan dan mengarahkan para peserta didiknya untuk menjadi seseorang yang menyebarkan nilai-nilai kebaikan di setiap lingkungan kehidupannya.

Bercermin dari salah satu contoh implementasi pengambilan keputusan yang bijak dapat kita amati dari kisah Rasulullah SAW ketika terjadi perjanjian Hudaibiyah yang terkesan sangat merugikan kaum muslimin adapun isi perjanjian tersebut adalah : 

  1. Akan ada gencatan senjata antara dua pihak dan tidak ada pertempuran hingga 10 tahun mendatang.

  2. Individu atau suku bebas bergabung dengan Muhammad dan mengadakan persetujuan, sama halnya dengan Quraisy.

  3. Jika ada penduduk Makkah yang pergi ke Madinah maka akan dikembalikan ke Makkah, namun jika ada muslim dari Madinah yang kembali ke Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.

  4. Jika ada penduduk usia muda yang mengikuti Muhammad tanpa seizin ayah atau walinya, maka dia akan dikembalikan pada ayah atau walinya. Namun jika ada yang mengikuti Quraisy di Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.

  5. Tahun ini muslim akan kembali tanpa memasuki Makkah. Namun tahun depan Muhammad dan pengikutnya bisa memasuki Makkah menghabiskan tiga hari untuk melakukan umroh.

Berdasarkan isi perjanjian diatas khususnya pada poin 3,4 dan 5 sangatlah tidak adil bagi kaum muslimin. namun dengan kepemimpinan dan kebijakan Rasulullah SAW perjanjian yang berat sebelah tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyebarkan Islam ke seluruh penjuru jazirah Arab. sehingga akhirnya Sejarah membuktikan Rasulullah dan kaum muslim berhasil umroh pada tahun berikutnya dengan pengikut mencapai dua ribu jiwa. Jeda satu tahun memberi waktu Islam berkembang pesat dan menghindari pertumpahan darah. 

Keuntungan lain adalah, kaum muslim di Makkah tidak lagi mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya. Mereka bebas berbicara dan menyebarkan Islam serta menjalin kesepakatan dengan suku lain. Sejarah juga membuktikan kekuatan Islam akhirnya mampu mengambil alih Makkah dari kekuasaan Quraisy. Ka'bah kembali menjadi rumah Allah SWT dan kiblat seluruh muslim 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun