Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa rumus luas bangun datar layang-layang = (diagonal 1) (diagonal 2).
 Cara lain untuk menggambarkan bangun datar layang-layang adalah sebagai bangun datar yang terdiri dari dua segitiga sama kaki, terutama segitiga sama kaki BCD dan ABD. Hasilnya, anda bisa mendapatkan rumus luas layang-layang dengan menggunakan dua segitiga sama kaki tersebut.
Berdasarkan gambar di atas, rumus luas layang-layang dapat diperoleh:
Luas layang-layang   = L ACD + L ACB
                 = (1/2 x AC x DE) + (1/2 x AC x BE)
                 = (1/2) x AC (DE + BE) Â
                 = (1/2) x AC x BD
                 = (1/2) x (diagonal 1) x (diagonal 2)
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa rumus luas bangun datar layang-layang = (diagonal 1) (diagonal 2).
Perkiraan jumlah bilah bambu yang dibutuhkan, lebar plastik atau kertas yang dibutuhkan, dan panjang benang, semuanya diperlukan saat membuat layang-layang. Akibatnya, pendidik dapat menggunakan proses pembuatan layang-layang dalam kegiatan evaluasi pembelajaran dengan memasukkan pertanyaan kontekstual. Berkaitan dengan pembuatan layang-layang. Menurut teori Freudenthal (1991), pengalaman dunia nyata siswa dapat digunakan sebagai sumber untuk belajar matematika sehingga mereka dapat menghubungkan pengalaman tersebut dengan ide-ide matematika.
       Berikut merupakan contoh soal kontekstual berkaitan dengan layang-layang.
- Pada hari Ahad Silfiana dan Sheila pergi ke swalayan dan membeli kertas berukuran 75 cm 130 cm. Mereka akan menggunakan kertas tersebut sebagai bahan untuk membuat layang-layang dengan panjang diagonal 45 cm dan 40 cm, berapa luas kertas yang tersisa?
- Ragil berencana untuk membuat layang-layang sebagai tugas keterampilan, Ragil mempunyai dua buah bilah bambu yang berukuran 60 cm dan 54 cm. Ragil akan menggunakan plastik untuk melapisi kerangka layang-layang tersebut, berapa minimal luas plastik yang diperlukan arya untuk membuat layang-layang?