4. Menghilangkan Hak Garansi
Hampir semua pabrikan kendaraan mencantumkan dalam syarat dan ketentuan garansi bahwa kendaraan harus dirawat menggunakan suku cadang asli atau minimal suku cadang yang disetujui pabrikan. Penggunaan suku cadang KW secara otomatis membatalkan garansi tersebut.
Ini berarti jika kendaraan mengalami kerusakan besar dan masih dalam masa garansi, pemilik kendaraan harus menanggung seluruh biaya perbaikan sendiri karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap standar perawatan.
5. Umur Pakai yang Pendek dan Biaya Lebih Boros
Meskipun harga awal suku cadang KW terlihat murah, umur pakainya yang pendek memaksa pemilik kendaraan untuk melakukan penggantian lebih sering. Ini membuat total pengeluaran dalam jangka panjang justru lebih tinggi dibandingkan jika menggunakan suku cadang asli.
6. Nilai Jual Kembali Kendaraan Menurun
Riwayat perawatan kendaraan menjadi salah satu faktor yang dilihat calon pembeli saat ingin membeli mobil bekas. Kendaraan yang diketahui menggunakan suku cadang KW bisa dinilai lebih rendah karena dinilai berpotensi memiliki banyak masalah teknis.
Kesimpulan: Murah Belum Tentu Hemat
Menggunakan suku cadang KW mungkin terlihat seperti solusi hemat, namun pada kenyataannya, risiko yang ditimbulkan bisa merugikan lebih besar -- mulai dari kerusakan komponen, penurunan performa, risiko kecelakaan, hingga kehilangan garansi. Maka dari itu, bijaklah dalam memilih suku cadang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI