Virus Corona lebih ditekankan agar penyebarannya tidak semakin meluas, maka banyak Negara yang telah menerapkan lockdown. Sehingga demi terselenggranya suatu program yang telah di putuskan oleh pemerintah lockdown menyebabkan setiap pekerjaan harus dikerjakan di rumah dan melakasnakan pemebelajaran melalui aplikasi yang menggunakan jaringan internet.
Dengan semaraknya covid-19 mengharuskan masyarakat dunia mengubah praktik kerja, sebagaimana dikenal dengan istilah lockdown bahkan isolasi mandiri merupakan solusinya. Berdasarkan dara baru yang ditemukan oleh Universitas Monash mengungkapkan bahwa internet dengan infrastruktur yang sedang berada di bahwah tekanan yang signifikan sejak diberlakukan pemberitahuan lockdown yang sudah di aplikasikan di beberapa Negara,
Sebanyak tiga ekonom yangdikemukakan oleh Universitas Monash diantaranya adalah Dr. Klaus Ackerman, Prof. Simon Angus, dan juga Prof. Â Paul Raschky sehingga berdasarkan penelitian yang telah mereka lakukan menyatakan bahwa besaran dari volume data dari aktivitas internet global yang terlihat yang dapat menyimpulkan perilaku ekonomi sosial manusia.
Data alternative berbasis yang berada di melboure, ASPR (Area Sales Promotion Representative) Data haus, ekonom yang sudah disebutkan di atas telah berhasil mengumpulkan serta memproses dengan jumlah milyaran aktivitas pengguna internet serta melakukan pengukuran kualitas internet yang berkesinambungan di beberapa lokasi yang mendunia.
Berdasarkan dari situs yang di upload pada tanggal 09 April 2020 melalui https//cnnindonesia.com menyatakan bahwa pengguna internet yang semakin meningkat hingga mencapai angka 40% hal ini dapat di lihat dengan banyaknya permintaan agar melakukan pemasangan Indihome yang baru. Â Bahkan bukan hanya itu Biznet melonjak dan mencatat lalu lintas (traffic) sehingga dari hal tersebut dapat dilihat melalui data semenjak berlakunya WTH (Work From Home) belajar dari rumah merupakan faktor yang menjadi suatu keharusan.
Program working and learning from home, ha ini barkaitan karena adanya pandemi covid-19. PT. Telkom VP Corporate Communication Arif Prabowo menyatakan bahwa traffic telah mencapai 13% pada malam hari dan meningkat 15% jika dibandingkan dengan traffic rata-rata.Â
Lonjatan traffic itu didominasi dengan semakin banyak nya pengguna aplikasi belajar yang telah di temukan seperti Ruangguru, Paket Ilmupedia, dan Google Classroom yang meningkat jumlah nya ditemukan hasil sementara lebih dari 5404 %. Â Bukan hanya aplikasi itu kebanyakan orang yang sudah ketergantungan dalam menggunakan sosial media yakni diantaranya para pengguna whatsapp, instagram, dan facebook.
Mengalami lonjakan hingga 40% pengguna whatsapp dan instagram yakni selama pandemi covid-19. Hal di akibatkan karantina wilayah. Beberapa orang telah melakukan survei ialah diantaranya konsultan kantar yang mengatakan pengguna Whatsapp yang terus menerus setiap harinya selama covid-19 ini berlangsung. Kemudian pada awal-awal nterjadinya pandemi ini aplikasi tersebut secara global melonjak sampai 27% kemudian melonjak lagi hingga mencapai 40%.
Sedangkan yang menggunakan whatsapp terkhusus nya yang sudah mengalami pandemi fase krisis melonjak sampai 51% "sedangkan di pasar individu, pengguna tersebut bisa mencapai lebih tinggi lagi" kata kantar yang dikutip melalui TechCrunch pada jum'at (27/3).
Lebih lanjut kantar menyebutkan rentang usia para pengguna Whatsapp mencapai usia kurang lebih 18 tahun sampai 34 tahun seperti contohnya spanyol merupakan pengguna Whatsapp yang meroket hingga 75%. Begitu pula lah dengan penggunaan Instagram dan juga Facebook melonjak naik hingga 40%.
Banyak nya peran masyarakat yang dapat dikatakan merupakan sebagai pengguna resmi yang telah menggunakan Whatsapp, Instagram dan Facebook. "Melalui tampilan dari Instagram dan facebook jumlah live yang semakin meningkat hingga berlipat ganda dalam setiap minggu nya" ujar pernyataan facebook yang dikutip oleh TechCrunch.