Mohon tunggu...
MUHAMMAD ABIYYU DAKHILULLAH
MUHAMMAD ABIYYU DAKHILULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang/ Program Studi Informatika/ Fakultas Teknik

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan Dosen Pengampu: Robby Cahyadi, M.Pd.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Penerapan Revolusi AI Terhadap Pendidikan dan Transformasi di Era Digital

21 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   15:09 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Penerapan kecerdasan buatan (AI) terhadap pendidikan telah memberikan peluang besar sekaligus tantangan di era digital. AI telah merevolusi cara belajar-mengajar, mengubah paradigma pendidikan tradisional menjadi lebih dinamis dan fleksibel. Salah satu keunggulan utama AI yakni kemampuannya untuk mendukung personalisasi pembelajaran. Menggunakan algoritme pembelajaran mesin, AI dapat menganalisis kebutuhan dan preferensi siswa secara individu, memungkinkan proses belajar yang lebih efektif dan efisien. AI dan transformasi digital telah memberikan solusi baru terhadap dunia pendidikan di mana siswa dapat menerima materi yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa. Selain itu, AI dapat mengefisiensi penilaian dan administrasi. Penilaian tugas, esai, atau hasil ujian dapat dilakukan secara otomatis dengan akurasi yang tinggi, mengurangi beban dan waktu kerja guru, serta memberikan feedback yang cepat kepada siswa.

Tidak hanya itu, transformasi di era digital didukung oleh ruang belajar virtual dimana menggunakan teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Memanfaatkan teknologi seperti VR dan AR, siswa bisa menikmati pengalaman belajar yang lebih menawan dan interaktif, serta mengatasi kendala geografis yang sudah lama menjadi hambatan utama dalam pendidikan di Indonesia. Ruang belajar virtual sangat relevan bagi siswa di daerah terpencil, memungkinkan siswa mengakses pendidikan yang setara dengan siswa di wilayah perkotaan. Selain itu, pengembangan kurikulum berbasis data melalui AI dapat menciptakan program pembelajaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan tren pasar kerja dan pertumbuhan global. AI dapat menganalisis data, tren pekerjaan yang dinamis dapat diidentifikasi, dan kurikulum dapat disesuaikan untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan.

Namun, penerapan AI terhadap pendidikan juga tidak lepas dari tantangan. Ketimpangan akses teknologi masih menjadi masalah utama, terutama di daerah terpencil yang memiliki infrastruktur digital terbatas. Kesenjangan antara siswa memperbesar ketidakadilan dalam mendapatkan manfaat dari transformasi digital. Selain itu, kesiapan guru dan siswa dalam menghadapi perubahan perkembangan teknologi juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak pendidik yang belum terbiasa menggunakan teknologi modern dalam pembelajaran, sehingga diperlukan pelatihan intensif untuk meningkatkan literasi digital pendidik. Isu lain yang tak kalah penting yakni aspek etika dan keamanan data. Penggunaan data siswa oleh AI harus dilakukan secara bertanggung jawab untuk melindungi privasi siswa, dan perlu ada regulasi yang ketat untuk menghindari penyalahgunaan data.

Untuk mengatasi tantangan transformasi digital, diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, sektor swasta, serta masyarakat. Pemerintah dapat memulai dengan menyediakan subsidi perangkat teknologi bagi siswa dari keluarga yang kurang mampu dan memperluas infrastruktur internet ke seluruh wilayah, terutama daerah-daerah terpencil. Selain itu, pelatihan bagi guru dan siswa dalam penggunaan teknologi modern harus menjadi prioritas, sehingga guru dan siswa dapat memanfaatkan AI secara maksimal. Pembelajaran hibrid yang menggabungkan metode daring dan luring juga dapat menjadi solusi untuk menghadapi keterbatasan akses teknologi. Kurikulum pendidikan perlu dirancang ulang agar mencerminkan kebutuhan di era digital, dengan fokus pada pengembangan literasi teknologi, keterampilan kolaborasi, dan pemikiran kritis.

Transformasi di era digital pendidikan, jika dikelola dengan baik, memiliki potensi besar untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang terintegrasi, fleksibel, dan relevan. Generasi mendatang akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang terus berubah dan tantangan global yang semakin kompleks. Manfaat lain penerapan AI diharapkan dapat menginspirasi individu serta inovasi di berbagai bidang lainnya, mendorong pembangunan masyarakat yang lebih maju dan tangguh. Serta memanfaatkan teknologi AI dengan bijak, AI bukan hanya alat untuk mempermudah pendidikan, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk memajukan bangsa di tengah revolusi digital yang terus berkembang dengan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun