Mohon tunggu...
Muhammad AbidShibghohtullah
Muhammad AbidShibghohtullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, perkenalkan saya Abid. Saya menyukai kegiatan tulis menulis, khususnya dalam menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Harga Pangan Menjelang Tahun Baru 2023 di Kecamatan Pamulang

22 Januari 2023   22:14 Diperbarui: 22 Januari 2023   22:17 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenaikan harga pangan merupakan suatu fenomena yang sudah tidak asing terjadi di Indonesia, khususnya menjelang natal dan tahun baru 2023. Pada tahun ini, mayoritas harga pangan terpantau mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Meski demikian, ada beberapa bahan pangan yang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh naiknya permintaan barang, namun persediaan barang sedikit dan factor cuaca juga mempengaruhi kenaikan harga pangan.

Menurut FAO (2011), pangan adalah sesuatu yang terus-menerus dikonsumsi dalam jumlah tertentu dan menjadi bagian integral dari rutinitas makan berlebihan karena merupakan sumber energi dan nutrisi utama tubuh.

Menurut Undang-undang nomor 18 tahun 2012, definisi pangan adalah segala sesuatu mulai dari sumber hayati di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, air, dan hasil perairan, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang dimaksudkan untuk dimakan atau diminum, termasuk pangan. lampiran , bahan baku makanan dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Dilansir dari Liputan 6.com , sejumlah harga pangan terpantau naik per selasa (27 Desember 2022) atau empat hari menjelang tahun baru 2023. Kenaikan harga pangan terjadi pada komoditas telur ayam, bawang putih, cabai merah hingga minyak goreng. Dampak yang dirasakan oleh warga sekitar dari naiknya harga pangan ini sangat mengkhawatirkan.

Beragam tanggapan muncul terkait kenaikan harga pangan ini. Ibu Syafira menuturkan, kenaikan harga pangan menjelang NATARU 2023 merupakan fenomena yang sudah biasa terjadi. Ibu Syafira juga menambahkan, cara menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan berbelanja secukupnya. "Ya sudah kita menyikapinya dengan belanja sesuai kebutuhan aja, harus hemat." Ibu Syafira menuturkan.

Dampak yang dirasakan dari naiknya harga pangan ini menurut Ibu Syafira yaitu belanja jadi sedikit. "Karena penghasilan tidak bertambah untuk pengeluaran biar cukup jadi diirit-irit." Selain itu, Ibu Syafira berharap bahwa semoga saja segera mendapatkan bantuan dari pemerintah terkait dari naiknya harga pangan ini. "Harapannya semoga cuaca cepat kembali normal, sehingga produksi petani tidak terganggu & pendistribusiannya lancar serta mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun