Mohon tunggu...
muhammadabidzalfathulazhim
muhammadabidzalfathulazhim Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bermain bola atau futsal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak Kenaikan PPN 12 Bagi Gen Z

7 Januari 2025   06:15 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi suatu negara. Dengan adanya pajak dapat membantu memenuhi kebutuhan nasional. Pajak sendiri dapat berbentuk secara langsung maupun tidak langsung. Dimana pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan ke pihak lain, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN merupakan pajak atas konsumsi barang dan jasa di dalam daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat dalam setiap jalur produksi dan distribusinya. Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) saat ini mecapai 12% dimana memberikan dampak bagi beberapa kalangan termasuk generasi z (gen z).

Kenaikan tarif PPN menjadi 12% tentunya akan menyebabkan harga barang dan jasa meningkat, yang pada akhirnya menambah beban hidup masyarakat. Sebagai bagian dari Generasi Z, saya melihat bahwa karakteristik Gen Z yang cenderung menyukai segala sesuatu yang instan dan cepat. Seperti berlibur, menonton konser, dan berbelanja online sehingga dapat membuat gaya hidup mereka semakin mahal akibat kenaikan ini.

A.Dampak bagi perekonomian secara langsung

1.Ada penurunan terhadap daya beli

Kenaikan PPN menyebabkan peningkatan pengeluaran tahunan bagi generasi Z. Ini akan sangat terasa bagi mereka yang baru lulus sekolah atau masih bergantung pada uang saku, seperti mahasiswa. Kenaikan ini berpotensi mengurangi daya beli mereka, terutama untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan transportasi.

2.Ada perubahan pola konsumsi

Generasi Z mungkin akan mengubah perilaku konsumsi mereka sebagai respons terhadap kenaikan harga. Beberapa kemungkinan yang diidentifikasi adalah: Mengandalkan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan; Beralih ke barang dan jasa dengan harga yang lebih rendah; dan Memilih untuk berbelanja di store informal atau melalui jasa titip untuk menghindari pajak.

3.Pengelolaan Keuangan Pribadi

Kesulitan menabung dan mengatur anggaran sering sekali terjadi pada gen z. Dimana dengan tambahan pengeluaran hampir Rp1,75 juta per tahun, banyak dari generasi Z mungkin kesulitan untuk menyiapkan dana untuk tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau pensiun. Hal ini juga dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam hal konsumsi barang dan jasa, termasuk mengurangi langganan layanan hiburan.

B.Dampak Psikologis

Kenaikan biaya hidup yang tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial dan menambah beban mental bagi generasi Z. Ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran tentang masa depan finansial dapat menjadi sumber gangguan kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun