Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam, agar peserta didik memiliki cukup waktu mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum merdeka bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar para siswa, serta memberikan kebebasan kepada siswanya untuk memilih minat belajarnya masing-masing.
Pendidikan secara umum cenderung masih memprioritaskan aspek pengetahuan pada aspek keterampilan, termasuk nilai karakter. Padahal pendidikan di sekolah harus menerapkan konsep pendidikan karakter dalam kepribadian siswa. Pendidikan yang tidak dapat membentuk siswa yang memiliki kecerdasan rasa dan budi pekerti akan membentuk anak menjadi tidak dewasa dan tidak tanggung jawab.
Lalu bagaimana dengan kurikulum merdeka? Dalam kurikulum merdeka terdapat penerapan penguatan karakter siswa. Proses penguatan karakter tersebut dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek sesuai pada penguatan profil pelajar Pancasila. Siswa didorong memiliki karakter baik. Semua pelajaran diharapkan dapat membentuk karakter siswa.Â
Sebagai guru, membentuk karakter siswa bukanlah hal mudah dan cepat. Tetapi memerlukan usaha dan proses dan juga diimbangi pembiasaan. Tentu, dukungan semua pihak dibutuhkan. Termasuk komite maupun masyarakat. Sehingga konsep nilai karakter dapat terus diimplementasikan dalam setiap kegiatan belajar.
Karena itu, penting diterapkannya pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka. Perubahan yang perlu kita upayakan bersama. Bukan perubahan kurikulumnya, tapi lebih ke perubahan pola pikir para pengampu dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H