Saat ini kita semua mengetahui secara pasti bahwa sebenarnya negara kita belum juga pulih dari krisis ekonomi, yang melanda Indonesia mulai tahun 1997, jika kita melihat berita di televisi, membaca koran, majalah ataupun mendengarkan radio hampir setiap hari ada saja berita-berita negatif yang bisa kita dapatkan, pemerintah ribut berebut kekuasaan, para wakil rakyat menggunakan uang rakyat untuk memperkaya dirinya dan menghambur-hamburkan uang hanya untuk melakukan studi banding keluar negeri tanpa ada hasil yang jelas, dan memiliki dampak yan bisa dirasakan oleh masyarakat, belum lagi ada masalah-masalah perampokan, pembunuhan, kelaparan, tawuran warga, orang miskin tidak bisa sekolah dan tidak bisa berobat kerumah sakit. Pemerintah dan rakyat saling menyalahkan, semua orang saling menyalahkan dan akhirnya mencoba menyelamatkan dirinya masing-masing tidak ada lagi keprcayaan dan kerjasama yang dilakukan antara pemerintah dan rakyat.
Itulah kondisi dan fakta yang terjadi dinegara kita tercinta Indonesia, kita yang menyerap informasi-informasi negatif ini secara konsisten dan melihatnya dari sudut pandang yang negatif tentang kondisi negara kita yang memprihatinkan ini akhirnya akan merasa pesimis, kita tidak lagi bisa meyakini bahwa Indonesia bisa bangkit, negara kita bisa maju dan besar seperti negara-negara lainnya, yang dulunya lebih parah kondisinya dari kita, China, India, korea selatan adalah negara-negara yang berhasil bangkit dari keterpurukan mereka semua juga adalah negara-negara terjajah sama seperti Indonesia dan memiliki sejarah kelam peperangan dan pembantaian warganya, kita juga melihat saat ini bagaimana negara tetangga kita Malaysia dan singapura sekarang menjadi negara yang paling banyak dikunjungi oleh warga negara kita sendiri, karena kita memang bisa merasakan bahwa mereka membuat negara mereka enak dan mengasyikan untuk dikunjungi.
Akar masalah yang sesungguhnya terjadi pada negara kita bukan pada pemerintahannya, bukan pada ekonomi yang sedang krisis, bukan karena para pejabat-pejabat yang tidak bisa bekerja secara baik dan tidak berpihak kepada rakyat, akar masalahnya adalah kembali kepada diri kita masing-masing, kita semua sudah terpola dengan informasi-informasi yang ada saat ini kita terkondisikan sehingga memunculkan keyakinan didalam diri kita bahwa semua masalah negara kita adalah kesalahan pemerintahannya karena kesalahan situasinya, dan kegagalan kita, ketidak berhasilan kita dalam hidup adalah karena kesalahan dari situasinya yang menyebabkan kita tidak memiliki pilihan untuk bisa sukses, kesalahannya kepada orang lain karena pada saat kita ingin sukses tidak ada yang bisa memotivasi kita, tidak ada yang mendukung kita, tidak ada yang menghargai pekerjaan kita.
Kita melakukan pembenaran kepada diri kita, selalu mencari alasan kenapa kita tidak bisa sukses, karena kita memang tidak mampu, kita tidak bisa, karena hal ini karena hal itu, dan semua fakta yang kita utarakan, semua alasan yang kita buat memang betul, tidak ada sama sekali yang salah semuanya adalah fakta-fakta yang terjadi dinegara kita, semuanya adalah fakta-fakta yang terjadi pada lingkungan kita dan diri kita. Tetapi jika kita masih menggunakan semua fakta-fakta negatif ini untuk dijadikan alasan-alasan yang membuat kita tidak berhasil/ gagal dalam hidup, itulah yang menyebabkan kenapa Indonesia masih terpuruk saat ini, karena mental berfikir kita selaku bagian dari negara masih mental 3 M, Menyalahkan orang lain, Mencari-cari alasan dan melakukan pembenaran, jika mental rakyat Indonesia sebagian besar masih mental 3 M ini, sampai kapanpun negara Indonesia tidak akan maju. Jadi perbaikan sebuah negara, harus dimulai dari perbaikan mental pribadi rakyatnya.
Allah, SWT telah berfirman dalam surat Ar Ra'du : 11 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” , jadi tidak akan ada perubahan pada sebuah negara jika rakyatnya tidak merubah dirinya, tidak merubah cara pandangnya, tidak merubah mental berfikirnya, dua tokoh besar dunia yaitu Mantan presiden ke 35 Amerika John F. Kennedy pernah mengatakan jangan pernah bertanya apa yang bisa negara berikan kepadamu, tapi tanyalah apa yang bisa engkau berikan untuk negaramu, dan Martin Luther King, Jr. aktivis, dan pemimpin terkemuka dalam Gerakan Hak Sipil Afrika-Amerika, pernah membuat pidato yang membangkitkan semangat dari semua orang yang mendengarkannya yang berbunyi I have a Dream, salah satu bunyi pidatonya adalah I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: "We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal." Dan dari pidato tersebut saat ini orang-orang negro di Amerika akhirnya memiliki hak yang sama dalam meraih sukses di negararanya.
Sesungguhnya sukses itu sulit dan sama sekali tidak mudah, oleh karena itu tidak banyak orang yang bisa mencapainya, tapi percaya dan yakinlah bahwa apapun kesulitannya, apapun masalahnya, apapun tantangannya, jika kita yakin kita bisa mencapainya, jika kita mau berusaha untuk merubah mental berfikir kita dengan mengubah cara pandang kita terhadap diri dan lingkungan kita, maka sukses bisa kita capai, sukses ibarat sebuah perlombaan lari marathon, karena jarak yang kita tempuh untuk mencapai garis finish sangat jauh , maka kita memerlukan strategi dan energi agar kita berhasil memenagkan pertandingannya.
Semoga kita selalu dijadikan orang-orang yang mendapatkan hidayah dari Allah, SWT dan bisa selalu diberikan keyakinan bahwa setiap masalah yang kita temui pasti ada jalan keluarnya. Semoga bermanfaat.
Muhammad Yusuf