Mohon tunggu...
Muhammad Taufan Ika Sakti
Muhammad Taufan Ika Sakti Mohon Tunggu... Human Resources - je parlé bien anglais, français, indonésien.. s'il vous plaît

freelance english instructor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

WEDANGAN (PART TWO): RUMAH KOS

25 Juli 2016   12:54 Diperbarui: 24 Februari 2019   14:15 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   

     Bisa berada di kota Solo – kota dimana ia pernah berniat untuk menghabiskan sisa hidupnya, dan ada siswa-siswa dimulai dari dua lalu belasan menjadi puluhan satu dua bulan lipatan waktu. Sebenarnya ia datang melalui momentum, perhatian utamanya adalah menemukan tempat untuk tidur.

     Membaca kemudian menjadi kegiatan pagi, menuju siang, setelah mencuci, sehabis makan mie, sambil mendengar si kembar menyanyi. Saat libur sembari menjemur, suara harmonika si gadis berjilbab sayup-sayup.

     Dan ketika memikirkan buku-buku di rak, seterikaan rapi lewat partisi. Ia teringat untuk keperluannya sendiri begitu hemat. Tidak dibeli barang-barang, sebagaimana orang biasa bergaya, ia merasa cukup dengan yang ada. Karena semakin ia mengeluh, semakin ia ketatkan. Tapi walaupun ia tak ambil peduli, ia tak sepenuhnya kehilangan selera.

     “Kali ini lupakan saja, “ia berkata.” Anda pasti begitu terbiasa melihat cangkir teh. Terlalu banyak yang harus dijelaskan, membuka pembicaraan dalam sebuah kunjungan.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun