Mohon tunggu...
muhammad tangguh
muhammad tangguh Mohon Tunggu... -

simple, bersahabat,cinta indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Selamat Jalan

13 Mei 2015   16:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau aku ke tepian sungai, ku bonceni tubuh tambunmu di sepedahku ini

Biar kita habiskan waktu memandangi riak-riak mengilap berbalut sang surya sesorean

Kalau singgah di padang rumput di balik bukit yang hijau, ku ajak kau duduk berdampingan

Biar ku ceritakan tentang rupa-rupa  sambil berangkulan

Namun hari ini kau pergi, pelan berjalan jauh dan  membalikan badan

Di ujung jalan persimpangan , kau lembaikan tangan tanda perpisahan

Kau pergi selamanya, ya selamanya

Sebelum sempatku kecupi  tanganmu

Sebelum terucap sekata perpisahan

Sebelum kupandangi wajahmu sekejapan

Sebelum ku bisikan maaf dan segala penyesalan

Kini kau benar-benar pergi

biar kan aku terdiam

Menangkap kenangan yang bergelayutan laksana jejaring laba-laba

Merasakan setiap  hal yang pernah kita lalui,kita temui

Tentang cintamu yang tulus tak pernah kusam

Tentang perhatian yang penuh seisi hatimu

Lalu aku tertunduk, betapa dulu ku acuh kepadamu

Belum sempat ku membuatmu benar-benar  tersenyum

Kemudaian sesal membenamkan ku kejurang kehampaan

Aku didekap kekecawaan yang sungguh

Kecewa pada diriku sendiri

Yang terlalu naïf pada kasihmu

Terlalu bebal pada buai dan rindumu

Namun apalah arti sekarang

kau tlah pergi

Yang tertinggal hanyalah bayangan mu  dengan segala wewangian bunga-bunga

Dan seonggok diri khilaf ini

Di belenggu  ribuan rasa penyesalan sepanjangan

Selamat jalan

ruang penyesalan, Mei 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun