Aku linglung di terpa debu jalanan
Wanginya mirip wangi lima tahun lalu
Saat orang-orang lupa dengan dirinya sendiri
Saat mereka di buai janji, aku lebih senang menyebutnya bual
Hingga jalannya limbung di bius parfum sore
Yang selang waktu hambar di sambar angin malam
Aku linglung diterpa debu lima tahunan
Saat anak-anak ikut berlari-lari menerbangkan kerangka layang-layang
Yang dibungkus kertas samak bergambar orang kota
Orang kota itu berdasi dan berpeci, ganteng sekali
Anak-anak pun tertawa tapi kaki nya pecah-pecah karena diadu jalan aspal yang tak penuh
Sedang aku masih disini,
Di persimpangan jalan,melihat parade segerombolan orang
Yang mengaku bersatu tapi saling selingkuh
Yang bergandeng tangan tapi saling mencakar
Sedang tangan lain mereka berusaha menjamah-jamah
Menjamah debu jalan lima tahunan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H