Mohon tunggu...
muhammad tangguh
muhammad tangguh Mohon Tunggu... -

simple, bersahabat,cinta indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Debu Jalan Lima Tahunan

11 Juni 2014   03:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:19 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402444474978356076


Aku linglung di terpa debu jalanan

Wanginya mirip wangi lima tahun lalu

Saat orang-orang lupa dengan dirinya sendiri

Saat mereka di buai janji, aku lebih senang menyebutnya bual

Hingga jalannya limbung di bius parfum sore

Yang selang waktu hambar di sambar angin malam

Aku linglung diterpa debu lima tahunan

Saat anak-anak ikut berlari-lari menerbangkan kerangka layang-layang

Yang dibungkus kertas samak bergambar orang kota

Orang kota itu berdasi dan berpeci, ganteng sekali

Anak-anak pun tertawa tapi kaki nya pecah-pecah karena diadu jalan aspal yang tak penuh

Sedang aku masih disini,

Di persimpangan jalan,melihat parade segerombolan orang

Yang mengaku bersatu tapi saling selingkuh

Yang bergandeng tangan tapi saling mencakar

Sedang tangan lain mereka berusaha menjamah-jamah

Menjamah debu jalan lima tahunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun