Mohon tunggu...
Muhammad Rosyid
Muhammad Rosyid Mohon Tunggu... -

berasal dari kediri dan lahir di Sidoarjo sekarang kuliah di UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memilih Sastra

25 Maret 2014   23:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sastra, ya namanya memang sastra. Bidang ilmu yang satu ini memang tidak akan pernah lapuk untuk dikaji. Lingkupnya yang luas serta kemolekan diskusi tentangnya sangat menarik perhatian banyak orang. Sastra sangat identik dengan estetika. Nilai-nilai keindahan adalah bidang yang memang ditonjolkan dari sastra. Eksistensi sastra sangat mempengaruhi keberlangsungan hidupa para manusia. Satra menjadikan hidup lebih hidup. Sastra membuat hidup menjadi lebih indah. Sastra membuat manusia lebih manusia. Dan sastra membuat manusia berbeda dari makhluk yang lainnya.

Jika kita membicarakan sastra, maka akan terbersit dalam pikiran kita bahwa sastra adalah ungkapan puitis dan romantic yang meliuk-liuk dalam rangkaian kata yang serba indah nan menawan. Ya memang begitulah sastra. Semuanya terangkum dan terungkap dalam keanggunan bahasa. Diksi yang dipakai, pola kebahasaan dan relasi perkata adalah hal-hal yang diperhatikan dalam menghasilkan suatu karya satra. Satra adalah imajinasi, kata sebagian orang. Memang, sastra adalah bagaimana kita berimajinasi, berangan-angan dan menerbangkan pikiran kita ke alam antah berantah kemudian mengaktualisasikannya dalam bentuk kata-kata. Kata-kata yang mampu menembus alam bawah sadar. Mempunyai makna tersirat yang sangat dalam.Terkadang, banyak sekali pembaca yang tidak dapt menangkap pesan si penulis karena tingkat kedalaman maknanya.

Sastra adalah bentuk ekspresi kebebasan. Bebas berkarya dalam mengekspresikan apa yang dalam otak dan juga hati. Ekspresi emosional yang tercangkup dalam kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, ketenangan jiwa, kebencian, kesenangan, kegundahan, dan lain sebagainya. Hal ini semua menjadi ladang subur bagi sastra untuk mengambil peran.

Di dunia ini hanya ada tiga macam orang berhubungan dengan sastra itu sendiri. Satrawan yaitu orang yang menciptakan sastra itu sendiri, penikmat sastra yaitu orang yang hanya mengkonsumsi sastra dan kritikus sastra yaitu orang-orang yang menganalisa dan mengkritik karya sastra. Apa kategori kamu ? pilihlah dengan bijaksana…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun