Mohon tunggu...
Muhammad Rasyid Ridho
Muhammad Rasyid Ridho Mohon Tunggu... Guru - Mengabdi di Pondok Pesantren Al-Ishlah. Suka membaca dan menulis. Suka mengajak orang baca buku dan menulis. Suka jualan buku. Menulis banyak tulisan di media massa cetak ataupun online. Telah menulis belasan buku antologi dan satu buku solo kumpulan puisi "Kita Adalah Cinta."

Lahir di Bondowoso. Tepatnya 3 Januari 1991. Saat ini banyak menulis resensi buku, dan menerima permintaan menulis resensi/ review buku dari penerbit atau penulis. Email: penulispembelajar@gmail.com Blog Buku: ridhodanbukunya.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyingkap Misteri Delman Merah Jambu

4 Desember 2014   04:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14176157361250425541

[caption id="attachment_357675" align="alignnone" width="700" caption="cover buku"][/caption]

Judul                            : Misteri Delman Merah Jambu

Penulis                          : Aprilina Prastari

Editor                          : Dadan Ramadhan dan Huda Wahid

Penerbit                       : Dar!Mizan-Mizan

Tahun Terbit                : Pertama, September 2014

Jumlah Halaman          : 136 halaman

ISBN                           :  978-602-242-497-0

Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho, Pustakawan-Pendiri Klub Buku Booklicious.

Buku ini berkisah tentang Alva, Randu dan Ilham yang bersahabatan. Suatu ketika kepala desa Progowati mengumumkan bahwa anak-anak berusia di bawah 15 tahun tidak boleh keluar rumah setelah jam tujuh malam. Semua harus di rumah masing-masing dan tidak berkeliaran. Tanpa diberitahu penyebabnya apa, membuat para siswa SD Nusa Bakti penasaran.

Setelah pengumuman itu anak Pak Kades Rara pulang kemalaman dari rumah bibinya. Dia agak terburu-buru karena sudah diwanti-wanti ibunya agar pulang jangan malam-malam. Tanpa sengaja Rara melihat delman merah jambu keluar dari kebun Pak Karto. Karena semakin mendekat padanya, dia berusaha untuk lari dari kejaran delman merah jambu. Rara terjatuh, dan akhirnya dia sakit.

Akhirnya, Alva penasaran apa benar ada Delman Merah Jambu dan membuat sakit orang yang melihatnya. Alva mengajak Randu, Ilham dan Dania tetangga dekatnya. Karena Randu tidak mau dan Ilham tidak dibolehkan pulang malam-malam oleh orang tuanya. Maka, Cuma Alva dan Dania saja yang mencoba menyelediki. Mereka berdua pun merencanakan untuk menunggu penampakan Delman Merah Jambu yang katanya keluar dari kebun Pak Karto sehabis selepas isya. Setelah Delman Merah Jambu tampak dengan kusir perempuan memakai pakaian serba putih, dan terus mendekati mereka akhirnya mereka lari karena takut. Pagi harinya Dania sakit. Mereka semakin penasaran.

Setelah mengetahui bahwa Dania sakit karena melihat Delman Merah Jambu, mereka tetap ingin mengetahui Delman Merah Jambu itu setan atau apa. Setelah diusut oleh Ilham yang juga anak Pak Kades, ternyata Delman Merah Jambu sengaja dibuat isu agar menakuti anak-anak sehingga tidak keluar rumah ketika malam hari. Ternyata alasan tidak boleh keluarnya anak-anak pada malam hari adalah agar Desa Progowati terlihat sepi di malam hari dan membuat para pengusaha yang ingin membuat cafe malam di desa tersebut tidak jadi.

Novel anak dalam seri Kecil-Kecil Jadi Detektif ini memberi amanah bahwa anak-anak harus berani, seperti Alvi dan kawan-kawan. Tidak boleh takut kepada setan, karena sama-sama makhluk Allah. Selain itu penulis juga memberi arahan bahwa adanya cafe malam di desa itu banyak mudharatnya bagi generasi mendatang. Karenanya, Pak Kades membuat isu Delman Merah Jambu untuk menggagalkan perencanaan akan dibuatnya cafe malam di desa yang dia pimpin. Buku yang menarik dan cocok sekali dibaca oleh anak-anak. Selamat membaca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun