Mohon tunggu...
Muhammad Rasyid Ridho
Muhammad Rasyid Ridho Mohon Tunggu... Guru - Mengabdi di Pondok Pesantren Al-Ishlah. Suka membaca dan menulis. Suka mengajak orang baca buku dan menulis. Suka jualan buku. Menulis banyak tulisan di media massa cetak ataupun online. Telah menulis belasan buku antologi dan satu buku solo kumpulan puisi "Kita Adalah Cinta."

Lahir di Bondowoso. Tepatnya 3 Januari 1991. Saat ini banyak menulis resensi buku, dan menerima permintaan menulis resensi/ review buku dari penerbit atau penulis. Email: penulispembelajar@gmail.com Blog Buku: ridhodanbukunya.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Romantika Abad Ini

19 Juni 2010   19:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:25 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul : Galaksi Kinanthi Penulis : Tasaro GK Penerbit : Salamadani Tahun Terbit : 2009 Jumlah Halaman : 438 “Sama denganmu ,bagiku Galaksi Cinta tidak akan pernah tiada. Ketika malam tak terlalu purnama, lalu kausaksikan bintang-bintang membentuk rasi menurut keinginan-Nya, cari aku di Galaksi Cinta. Aku tetap akan ada di sana. Tersenyumlah …Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu.” Berikut adalah cuplikan perkataan tokoh dalam novel galaksi kinanthi. Sebuah novel yang menceritakan Kinanthi, seorang anak miskin di sebuah desa dekat Gunung Kidul. Tak hanya itu dia harus menerima kenyataan, hidup di benci dan dipandang sebalah mata oleh orang lain, tentu dia menderita karena itu. Banyak hal yang menyebabkan dia harus di benci orang dan hidup menderita . Berawal dari ibunya yang dianggap baulawean ( setiap lelaki yang menikahinya pasti meninggal), kakaknya brandal di pasar, mbanya seorang lonthe, ditambah lagi bapaknya seorang tukang judi, lengkap sudah penderitaannya. Namun walaupun begitu, ada juga yang masih memperhatikannya, mau berteman dengannya, menjaganya sekaligus tempat berbagi keluh kesahnya. Dialah Ajuj seorang anak rois (pemuka agama di desa). Hampir setiap malam, mereka memandangi bintang – bintang yang bertaburan di langit. Dan perkataan yang mengawali tulisan inilah kata-kata Ajuj, yang selalu diingat oleh Kinanthi. Namun kebersamaan mereka hanya pada pada waktu kecil itu saja. Karena orang tua Kinanthi nekat menjual Kinanthi, di tukar dengan 50 kilogram beras kepada seorang pengusaha sukses di Bandung. Kinanthi harus rela tak bertemu Ajuj, begitupun Ajuj harus merintih pilu ditinggal pergi Kinanthi. Di Bandung, Kinanthi merasakan kenyamanan hidup, tak seperti di desa yang serba sulit. Meski begitu ia masih merasa kesepian karena tak ada teman yang berteman dengannya, hanya ada satu yaitu Euis anak seorang pedagang di pasar. Akan tetapi persahabatan itu tak lama karena Kinanthi harus rela kehilangannya, Euis meninggal karena korban kekerasan kriminalitas diatas angkot saat dia pulang dari pasar, membantu ibu bapaknya. Kembali kesepian melanda Kinanthi namun tak berapa lama kakak kelasnya Gesit mendekatinya, akhirnya mereka berdua menjadi sahabat. Tetapi semua itu hanya akal-akalan Gesit, agar bisa merayu untuk berbuat hal tak senonoh. Tetapi perbuatan jahat Gesit itu dapat diatasinya, pemerkosaan itu gagal. Namun tak behenti disitu, kemudian Kinanthi dijual kepada calo TKI illegal. Akhirnya melanglang buanalah penderitaan Kinanthi, dari Arab Saudi, Kuwait, dan berhenti di Amerika. Berbagai macam penganiyaan dari majikannya, dipukul, ditendang, dipukul memakai pemukul baseball, hingga di perkosa. Akhirnya di Amerika dia bebas dan menjadi penulis sukses disana. Namun kesuksesan itu belum menjadi kepuasan jika dia tak bertemu Ajuj, akhirnya dia pulang ke Indonesia. Tujuannya satu, untuk bertemu Ajuj. Namun pertemuan mereka hanya menjadi pertemuan beda dunia, yang saling canggung. Kinanthi telah sukses dan menjadi orang besar sedangkan Ajuj adalah rakyat biasa yang tak mau menjadi Rois pengganti ayahnya. Begitulah isi singkat dari Novel Tasaro yang diangkat dari kisah nyata ini. Novel yang sangat apik, novel yang dia kelola dengan seluruh kemampuannya. Novel berisi nilai religiutas, sosial, namun mampu membuat haru biru karena begitu romantis. Jadi tak salah jika novel ini mendapatkan penghargaan sebagai karya fiksi terbaik saat Munas 2 FLP di Solo. Tak hanya itu, novel ini pasti akan terus melejit, dan mendapatkan award selanjutnya. Karena begitu mempesona isinya. Saya juga berharap ini karya Indonesia yang akan mendunia, layaknya roman Romeo and Juliet, atau Laila Majnun. Karena, novel ini berlatarkan kisah romantika abad ini. Saya yakin Novel ini akan laris di pasaran. Tak hanya itu, sebagaimana harapan saya, hingga mendunia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun