: Untuk Keponakanku
dik ..
kau harus tahu
alasan kunikahi kau
aku bosan jadi penipu
yang terus menerus
tega bohongi burungku
dengan kelincahan jemariku
sambil kubayangkan dirimu
lalu sepercik api biru
seketika membungkus tubuh
telanjang kita yang lengket dan lugu
di hadapan nafsu
dik ..
kau harus tahu
alasan kupilih kau
jadi teman hidupku
aku mau duniaku yang muram
semarak akibat kehadiranmu
langit meriah berhias kerlip bintang
dan surga yang baru kita galah
jatuh tepat di sini, untuk kau dan aku
tidakkah itu indah?
dik ..
aku tawarkan padamu
janji yang tak biasa
yang tak bisa jadi jaminan
ketika dibawa ke pegadaian
kalau saja paceklik tiba
kita tetap waras karena keyakinan
tumbuh berkat cinta yang menguatkan
akhirnya, dik ..
aku harapkan kau
sudi menerimaku
yang rela dibakar matahari
atau kuyup diguyur hujan
demi menafkahimu
agar kau bisa nyaman
di sampingku
dan bahtera kita
masih melaju
di tengah samudra hidup
yang riaknya bernyanyi
tanpa henti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H