Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebait Rindu

2 Juli 2023   14:29 Diperbarui: 2 Juli 2023   17:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jika aku kuasa menapak tangga langit
di atas sana, akan kutanya tuhan

dimana akan kucari lagi
jejak memudar, terhapus hujan
dulu, pernah singgah di sini

hatiku masih seluas langit
baginya, sungguh!

tapi ia berlalu seperti waktu
yang melayukan mekar bunga,
menguningkan tiap helai dedaunan
rontok, terkapar di rerumputan

dadaku masih seluas samudera
baginya, sungguh!

namun ia adalah badai
yang memantik amuk ombak
gaduhkan pekik ngeri camar,
menyerak puing asaku di bibir pantai

biarpun begitu ku masih inginkan
ia kembali, tapi bukan bak musafir
yang hanya sebentar mampir

biarpun begitu ku masih inginkan
ia kembali, tapi bukan seumpama mimpi
mengawang, ku tak berpijak lagi di bumi

datang, datanglah engkau kekasih!
ku rindu bagai hujan dinanti
ruang kalbuku kering merekah
tanpamu, lama nian dirajam sudah

datang, datanglah engkau kekasih!
semerdu seribu burung bernyanyi
riuhkan kembali sunyi jiwaku ini
seperti pagi menyambut hari baru berseri

ku inginkan ia di sini
nyata mendekat sebagai tubuh
hingga bisa kuraba sentuh
sebab, hanya untuknya aku berbagi
sepenggal waktuku tersisa kini

biar berapa pun lamanya kunanti
aduhai, biar berapa pun lamanya kunanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun