Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dewasa, Fase Penuh Ujian yang Dialami Setiap Orang

28 Juni 2023   22:49 Diperbarui: 28 Juni 2023   22:52 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Suatu fase yang pasti akan dialami setiap orang adalah menjadi dewasa. Pada fase ini seorang individu mengalami suatu masa yang menuntut kemampuan pribadinya yang terbaik dalam menghadapi berbagai hal di kehidupannya. Oleh karena itu adalah penting untuk memahami apa sebenarnya arti "menjadi dewasa". Berikut ini pengertian tentang kedewasaan dari berbagai perspektif.

1. Kedewasaan adalah ketika kamu berhenti berusaha untuk mengubah orang lain, tetapi justru fokus untuk mengubah dirimu sendiri.

Kalau kita memahami bahwa tiap individu adalah sosok pribadi yang unik dengan segala tingkah polahnya, tentu kita tak perlu memaksakannya agar berubah (mau berprilaku dan bertindak) sesuai dengan keinginan kita. Alih-alih berupaya mendiktenya, alangkah lebih baik kita mengubah cara pandang kita agar mau menerima bahwa keunikan yang ada dalam diri tiap orang adalah sesuatu yang mesti kita hargai selayaknya. 

 2. Kedewasaan adalah saat kamu menerima orang apa adanya. 

Setiap orang memiliki kelebihan atau kekurangannya. Barangkali pada satu aspek, ia banyak kurangnya. Misal, ketika melakukan pekerjaan, ia cenderung kurang teliti. Tapi, ketika kita butuh seorang teman yang bisa dipercaya, ia adalah teman setia yang cukup bisa diandalkan. Seyogyanya, kita harus bisa menunjukkan kedewasaan untuk menerima dirinya secara apa adanya, sembari saling memperbaiki tiap-tiap kekurangan yang ada demi kemajuan bersama.

3. Kedewasaan adalah saat kamu memahami setiap orang benar dalam sudut pandangnya masing-masing.

"Everything is paradox. The danger is one-dimensional thinking." (Lesley Hazleton). Segala sesuatu itu saling bertentangan. (Namun) yang membahayakan adalah cara berpikir yang kaku. Mudahnya begini, apa yang menurut kita benar, bisa jadi salah dalam pandangan orang lain. Mengapa? Sebab setiap orang memiliki cara pandangnya tersendiri dalam melihat, menanggapi, dan berinteraksi dengan kenyataan yang melingkupi. Tentunya sikap dewasa kita sangatlah dibutuhkan untuk mau menerima cara pandang yang berbeda dari masing-masing orang. Ia pasti punya alasan tersendiri dalam mengungkapkan pendapatnya tentang sesuatu hal. Demikian juga dengan diri kita.

4. Kedewasaan adalah saat kamu belajar untuk "melepaskan".

Ini berkaitan dengan kehilangan. Adakalanya dalam hidup, kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi, atau pun kehilangan harta kekayaan dan pengaruh duniawi yang dimiliki sebelumnya. Percaya bahwa apa pun yang diambil dari kita pasti akan diganti dengan yang lebih baik lagi; hal ini cukup melegakan dan membebaskan jiwa dari belenggu kesedihan dan penyesalan. Ikhlas adalah kerelaan "melepaskan" apa pun yang tak mungkin lagi kembali, suatu sikap dewasa yang benar-benar lahir dari serangkaian ujian berat dari kehilangan.

5. Kedewasaan adalah saat kamu mampu melepaskan "harapan"  mendapat sesuatu dari suatu hubungan dan rela memberi tanpa menuntut balasan.

Hubungan interpersonal biasanya bisa rusak ketika mulai diwarnai cara pandang "untung-rugi".  Apa ini maksudnya? Tentu saja ini mengungkapkan bahwa cara kita menjalin persahabatan bukan dilandasi ketulusan, tapi ada niat ingin mendapat sesuatu dari itu. Lain halnya dengan jalinan persahabatan yang tulus. Secara dewasa kita sudah tidak lagi berharap meraup keuntungan materialistik, dan ketika memberikan bantuan memang dimotivasi oleh rasa kedekatan kita dengan teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun