Mohon tunggu...
Muhammad Guntur Ardiansyah
Muhammad Guntur Ardiansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang yang ingin menjadi Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Matahari Terbit di Barat dan Tenggelam di Timur (Tanda Akhir Zaman)

4 Januari 2014   08:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 1904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="358" caption="Matahari Terbenam"][/caption] Halo Kompasianers... Kali ini penulis akan membahas sedikit mengenai akhir zaman, suatu hal yang seharusnya penting kita ketahui. Salahsatu tanda Akhir Zaman menurut Al-Quran dan As-Sunnah adalah Matahari Terbit dari Barat dan terbenam di Timur. Sebenarnya itu bisa berarti Sebenarnya atau itu merupakan sebuah filosofi yang mempunyai Makna. Makna dari Matahari Terbit dari barat bisa saja Budaya Timur yang sekarang mulai berkembang dan populer di Negara Barat, Budaya Timur yang cenderung Religius dan didominasi oleh Islam sudah mulai berkembang di Negara Eropa. Banyak orang-orang Eropa yag sudah mulai menyatakan diri Masuk Islam. Ini merupakan suatu kemajuan dari negara Barat. Ingat kata "Terbit" ? Selanjutnya Makna dari Matahari terbenam di Timur adalah Budaya budaya barat yang sudah mulai berakulturasi bahkan berasimilasi dengan Budaya di Negara Timur, Kita tahu Budaya Barat sudah banyak berkembang di Negara Timur. Contoh di Indonesia, budaya Seks Bebas yang semula itu dari Barat mulai berkembang di Negara ini. Budaya Tmur seolah tergerus oleh budaya Barat di Negara Timur itu sendiri. Suatu kemunduran bukan ? yah mungkin ini maksud dari Kata "Terbenam" Akhir zaman memang selalu Selmakin Dekat. Sekarang tinggal Kita yang memilih, Surga atau Neraka ? Anda sendiri yang memilih itu. Wallahu ta'ala alam Salam Kompasiana..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun