Mohon tunggu...
Muhammad Fadly M
Muhammad Fadly M Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat Jelata

Hobi nganggur, tiap hari cuman seruput kopi dan menghisap rokok surya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

#SeptemberMelawan

7 September 2022   10:19 Diperbarui: 7 September 2022   10:34 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sejak lama Ibu Pertiwi bersedih. Air matanya terus belinang. Penuh harap dalam doa, semoga kekayaam alam Indonesia bisa dijaga untuk nusa dan bangsa, pesan Izmail Marzuki".

Akhir tahun 2010, Seorang pedagang Kaki Lima, Mohammed Bouazizi memilih membakar diri, sebagai bentuk perlawanan terhadap aparat keamanan di Tunisia yang menyita barang dagangannya. Hasilnya, gelombang demonstrasi lahir dari kemarahan rakyat menghancurkan kediktatoran penguasa, Presiden Zine El Abidine.

Revolusi di Tunisia menjadi jalan hadirnya era baru di tanah Arab. Mezir, Yordania, Aljazair, Yaman, dan sejumlah negara lainnya terbebas dari tirani kekuasaan. Dunia mengenalnya dengan julukan "Arab Spring".

Sokrates di tahun 470 SM, manjadi momok menakutkan bagi Yunani. Walau hidupnya miskin. Namun ia dipenuhi cinta oleh segenap generasi muda Athena. Pemikiran kritis darinya membuat ia ditangkap. Dituduh sebagai dalang perusak moral, menolak kepercayaan dewa, dan pada akhirnya ia dihukum mati dengan meminum racun.

Kisah Sokrates pun dicatat dalam sejarah sebagai babak baru lahirnya Filsafat, pemikiran yang cinta akan kebijaksanaan. Menyebar diseluruh pelosok dunia. Mempengaruhi cara pandang para pemikir Timur maupun Barat.

24-30 September 2019, Penolakan terhadap RKUHP dan Revisi UU KPK, menyebabkan 5 pengunjuk rasa Tewas saat menyalurkan pendapatnya. Immawan Randi dan Yusuf Kardawi, Mahasiswa Universitas Halu Oleo; pemuda asal Tanah Abang, Maulana Suryadi; serta dua pelajar, Akbar Alamsyah dan Bagus Putra Mahendra.

Tuntutan yang hadir dari kalangan Masyarakat, Pelajar dan Mahasiswa terkait penolakan RKUHP dan Revisi KPK tak berbuah hasil, walau 5 pengunjuk rasa tewas.

"Tak ada perjuangan yang sia-sia". Ungkapan itu sampai sekarang masih menjadi kitab dalam hidup generasi muda Indonesia, terutama Mahasiswa. Walau negara kita tak seberuntung Tunisia, ataukah 5 pengunjuk rasa yang tewas saat penolakan RKUHP dan Revisi UU KPK tahun 2019 tak sekaliber kisah Socrates. Namun percayalah, Tuhan maha melihat dan sebaik-baiknya pengadil.

Pun jika apa yang diperjuangkan saat ini terkait penolakan Kenaikan BBM Bersubsidi juga tak menuai hasil! Semoga sepenggal kisah burung Pipit saat Nabi Ibrahim dibakar oleh Raja Nambrud di bawah ini selalu menjadi penyemangat dalam berjuang.

"Walaupun aku tahu aku tidak akan mampu memadamkan api tersebut.  Namun aku mesti berusaha untuk menegakkan kebenaran dengan segenap kemampuan yang kumiliki. Allah tidak akan bertanya kepadaku apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak. Tapi aku lebih takut Allah akan menanyakan apa yang aku lakukan saat melihat kezaliman di depan mataku!"

Selamat berjuang saudara-saudaraku, Mahasiswa, Pelajar, juga Buruh. Yakusa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun