Mohon tunggu...
HME Irmansyah
HME Irmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Ipoleksosbud

Institute for Studies and Development of Thought (ISDT)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Republik Pisang Sofyan Wanandi

10 September 2015   12:39 Diperbarui: 10 September 2015   17:48 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="br"][/caption]

Di laman Facebook Kwik Kian Gie pagi ini ada tulisan menarik. "Haha....hahaha", saya geli membacanya. Memang bekas dosen saya ini sejak dahulu mengajar kami di perguruan tinggi, selalu saja punya idea nyeleneh, idea segar, out of the box dan kocak abis.

Saya terpingkal-pingkal membacanya, bagaimana tidak? Beliau menulis, 

"Wahai Sofyan Wanandi, anda itu Kepala Staf Wakil Presiden. Kalau lantas ikut-ikutan marah tentang sikap dan tindakan Menko Rizal Ramli, marah kepada Presiden yang membiarkan keputusannya tentang proyek 35.000 megawatt listrik dikoreksi oleh Menko-nya, terus menyebut Republik ini menjadi Banana Republic atau Republik Pisang, bukankah anda yang menjadikan RI menjadi Republik Pisang. Kalau sudah Republik Pisang, yang paling cocok menjadi Presiden memang Sofyan Wanandi. Saya ingin menyumbang lagu kebangsaan, yaitu lagu “Banana Boat” yang dinyanyikan oleh Harry Belafonte."

Sebenarnya kemarin saya ingin menulis tentang Sofyan Wanandi ketika dia minta Presiden Joko Widodo untuk menertibkan Rizal Ramli yang Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, sebab Rizal dianggap menyelisihi keputusan tentang jumlah Giga Watt pembangkit tenaga listrik. Rizal pun dianggap sebagai penyebab mundurnya atau paling tidak membuat investor bingung untuk menginvestasikan uangnya di Indonesia karena tidak satunya kata di pemerintah atau tidak adanya kepastian.

Sudah banyak kawan-kawan dan orang-orang yang menyikapi ucapan atau statemen murahan Sofyan Wanandi tersebut. Sayapun urung untuk ikut nimbrung memberi komentar tentang ucapan Sofyan Wanandi yang menurut saya adalah sebuah bentuk kebingungan karena ada "udang di balik batu". Dia, Sofyan,  merupakan arsenal yang dipasang oleh kelompok yang merasa terganggu kepentingan bisnisnya di republik ini.

Namun, saya berubah pikiran karena Kwik Kian Gie menulis dengan lugas dan kocak abis. Saya cuma menambahkan sedikit saja,  "Saya setuju Sofyan Wanandi jadi presiden republik pisang, tapi mengingat wataknya yang keras maka nama republik itu jangan namanya "Republik Pisang" saja, tapi "Republik Pisang Batu". Lagu "Banana Boat Song" Harry Belafonte cocok untuk National Anthem atau lagu kebangsaan "Republik Pisang Batu", tapi untuk Hymne Hening Cipta, yang paling pas adalah lagu "Papaya, Mangga Pisang Jambu, dibawa dari pasar minggu.". Ha..ha..ha..

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun